MALANG, Tugumalang.id – Kabupaten Malang, tepatnya Kecamatan Ngajum terpilih menjadi lokasi kegiatan Dharma Santi BUMN 2023 untuk wilayah Jawa Timur. Ini merupakan Dharma Santi pertama yang digelar oleh BUMN di Jawa Timur.
Dharma Santi sendiri merupakan ajang simakrama atau silaturahmi umat Hindu. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari perayaan Nyepi tahun Saka 1945.
Sekitar 300 orang umat Hindu memadati acara yang digelar di Pura Sambi Agung Sapto Argo, Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Sabtu (8/4/2023). Mereka mengikuti seluruh rangkaian acara sejak pagi hingga malam.
Di pagi hari, mereka melakukan sembahyang, kemudian dilanjutkan dengan menanam 75 pohon nangka, durian, dan tanaman bunga-bungaan. Di sore hari, mereka melakukan simakrama yang juga dihadiri oleh tokoh lintas agama. Lalu di malam hari mereka dihibur dengan gelaran seni tari tradisional.

Koordinator Dharma Santi BUMN 2023 untuk wilahah Jawa Timur, I Putu Sukadana mengatakan pihaknya memilih Kecamatan Ngajum sebagai lokasi Dharma Santi pertama ini karena BUMN ingin lebih dekat dengan masyarakat. Ia melihat di Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang ini warga Hindu tinggalnya tak jauh dari pura.
“Kami melihat beberapa titik. Ada beberapa barometer, karena warganya berkumpul di sekitar pura. Jadi kami pilih Pura Sambi Agung Sapto Argo,” kata Putu.
Camat Ngajum, Ahmad Taufik Juniarto mengapresiasi langkah BUMN yang memilih Kecamatan Ngajum sebagai lokasi pertama penyelenggaraan Dharma Santi di wilayah Jawa Timur. Menurutnya, lokasi tersebut sangat tepat karena meski warganya menganut berbagai agama, namun mereka tetap rukun.
“Ini menunjukkan Ngajum adalah salah satu kecamatan yang di samping variasi umat beragama lengkap, kerukunannya juga benar-benar ada,” ujar Ahmad.
Sebagai informasi, di Kecamatan Ngajum, umat Hindu tersebar di tiga desa, yaitu Desa Kesamben, Desa Kranggan, dan Desa Babadan. Mereka hidup berdampingan dengan umat Islam dan Kristiani.
Di tiga desa tersebut berdiri pura sebagai tempat peribadatan umat Hindu. Khusus di Desa Kesamben, terdapat dua pura yang menunjukkan jumlah umat Hindu di sana cukup banyak.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko