Tugumalang.id – Masyarakat diimbau tidak langsung mengisi data untuk pendaftaran vaksin Nusantara. Pasalnya, chat yang terkirim secara berantai di group WhatsApp tidak dapat dipertanggungjawabkan,dan ternyata hoaks.
Banyak masyarakat awam yang percaya kemudian mengisi data-data pribadi dan dikirim ke nomor handpone yang tertera pada informasi tersebut. Tak hanya mengisi, banyak juga yang menyebarkan info tersebut melalui berbagai media sosial tanpa kroscek terlebih dahulu.
Informasi yang tersebar berupa chat yang isinya mengarahkan para calon peserta untuk memasukkan data pribadi lengkap. Data tersebut sangat berisiko digunakan untuk kepentingan ilegal dan merupakan sang pemilik data.
Faktanya, informasi terkait pendaftaran penerima vaksin nusantara tidak benar. Sampai saat ini, program pemberian vaksin Nusantara belum dilakukan. BPOM bahkan belum memberi izin terhadap pemakaian vaksin ini.
Dr. Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia sebagai penggagas vaksin Nusantara, menyatakan informasi mengenai pendaftaran vaksin karyanya tersebut adalah hoaks. Menurut dokter Terawan, pihaknya belum membuka pendaftaran program penerima vaksin Nusantara.
Selain pesan berantai yang salah, beredar pula informasi salah yang menyatakan bahwa saat ini vaksin Nusantara telah disetujui untuk digunakan diseluruh dunia. Namun, ternyata tidak ada informasi yang valid dan sumber yang kredibel terkait klaim bahwa vaksin itu telah bertaraf internasional dan dapat digunakan di seluruh dunia.
Sementara itu Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, mengatakan bahwa pihaknya sudah tidak lagi memiliki kewenangan menyetujui uji klinis lanjutan vaksin Nusantara. Menurutnya, pengawasan pengembangan vaksin nusantara menjadi kewenangan kementerian kesehatan.
Penulis : Rosita Wulandari
Editor : Herlianto. A