MALANG, tugumalang.id – Langkah Universitas Islam Malang (Unisma) dalam menjalin kerja sama berkelanjutan di kancah global patut diperhitungkan. Upaya strategis ini bahkan menarik perhatian Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Brunei Darussalam (PCI NU BD).
Hal itu disampaikan Ketua PCINU Brunei Darussalam KH Ahmad Dhofir saat menyambut kunjungan Rektor Unisma Prof Dr Maskusi MSi bersama jajaran dalam agenda silaturahminya di Brunei Darussalam, Rabu (29/8/2023).
KH Ahmad Dhofir merasa surprise dengan kedatangan Rektor Unisma sebagai PTNU terbaik yang hadir di Brunei Darussalam. “Unisma yang memiliki mahasiswa hampir 20.000 orang, dan bermuara dari 35 negara, kita merasa rugi kalau beliau tidak kita hadlirkan dalam forum ini, untuk memberi motivasi jajaran pengurus NU,” ujarnya.
Ketua Tanfidz yang energik itu juga berharap bahwa dengan kehadiran Rektor Unisma ini bisa mewujudkan isi dari MoU yang telah ditandatangani. Salah satunya, mengirimkan anak-anak warga NU Brunei Darussalam untuk belajar di kampus NU terbaik seluruh dunia.
“Mereka akan dididik tentang ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya di Unisma Malang, satu-satunya universitas yang berbasis nilai-nilai moderasi, harmoni, toleran di tengah-tengah perbedaan adat istiadat, budaya, agama, seni dan Bahasa atau multikultural,” sambungnya.
Tambah dia, warga NU yang telah bergabung di PCI NU Brunei Darussalam ada lebih dari 1.000 orang, dari warga Indonesia di Brunei yang mencapai 30.000 orang. Sementara jumlah penduduk Brunei yang ada sekitar 400.000 orang. “Negara ini, sangat strategis bagi Unisma dalam menjaring mahasiswa baru melalui kerja sama yang telah dikembangkan,” jelasnya.

Hal ini dilakukan Unisma untuk menerjemahkan slogan Unisma Malang, dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia. Serta dalam rangka persiapan Unisma Malang untuk mewujudkan Entrepreneurial University Milestone di bulan September 2023.
Sehingga nantinya siap mendeklair sebagai World Class University di tahun 2027. Untuk mempersiapkan itu, tentunya membutuhkan komitmen-komitmen dari semua kalangan, sehingga energi-energi positif tersebut dapat mewujudkan milestone Unisma Malang dari Entrepreneurial University menuju World Class University.
Tak hanya Ketua PCI NU Brunei Darussalam, KH Ahmad Dhofir, kunjungan Rektor Unisma juga diterima langsung Rois Syuriah NU KH Affandi didampingi 30 orang lebih dari jajaran Syuriyah, Tanfidziyah, Ketua Lembaga dan Ketua Banom pengurus PCI NU Brunei Darussalam.
Wakil Kepala Perwalian Duta Besar RI untuk Brunei, Drs Irwan Iding MSi juga turut hadlir menyambut jajaran Rektor Unisma.
BACA JUGA: Menuju World Class University, Unisma Buka Peluang Kerja Sama dengan Pemerintahan Thailand
Wakil Kepala Perwalian Duta Besar RI untuk Brunei, Drs Irwan Iding MSi berharap, PCI NU menjadi perekat antar warga dan memudahkan KBRI dalam mengkoordinasikan warga Indonesia di Brunei.
Termasuk, agar PCI NU Brunei bisa tetap eksis demi membantu kemaslahatan warga sekitar terutama warga Indonesia yang berada di Brunei Darussalam.
Dengan adanya simbiosis mutualisme dari PCI NU Brunei dengan Kedutaan Besar ini juga turut menjadi bentuk apresiasi atas peran aktif PCI NU Brunei dalam mendorong peningkatan kapasitas keilmuan serta kontribusi positif anggotanya dalam berbagai bidang.
Baik sosial keagamaan, dan ekonomi di Brunei sekaligus untuk kemaslahatan umat dan bisa memberikan sumbangsih nyata bagi anggota PCI NU Brunei dan masyarakat setempat.
“KBRI Brunei akan terus mendukung peran aktif dan kegiatan positif yang dilakukan oleh PCI NU Brunei dengan Unisma Malang. Diharapkan dengan adanya MoU ini, kerja sama KBRI Brunei dan PCI NU yang diperkuat Unisma dapat terus ditingkatkan ke depannya,” urainya.
Pada kegiatan yang bertempat di Mangrove Paradise Resort, sg Blukut Jalan Kota Baru itu, Rektor Unisma Prof Maskui MSi di daulat memberi sambutan dan tusiyah yang bertujuan untuk memberi motivasi, membangun semangat berkhidmah serta merekatkan silahturahmi warga NU yang berada di Brunei.
Sehingga, mereka mampu tetap kompak dan terus berusaha menghidupi oraganisasi ini, dengan cara meringankan beban orang miskin, membangun kedamaian, budaya dan peradaban, dan ini mewujudkan petuah dari K.H. Abdul Wahab Chasbullah, “Jangan mencari hidup di NU, tapi hidupilah NU,” tutur Maskuri.
Usai memberikan sambutan dan motivasi kepada Pengurus PCI NU setempat, acara dilanjutkan penandatanganan pembaharuan MoU dengan Ketua PCI NU Brunei Darussalam yang disaksikan Wakil Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam dan jajaran Pengurus PCI NU.
Diketahui, Unisma Malang tengah dalam agenda kunjungan kerja ke Brunei Darussalam selama dua hari, 29 dan 30 Juli 2023. Tepatnya, di Universitas Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) dan Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan (KUPU-SB) Brunei Darussalam.
Lawatan ini rupanya mendapat perhatian dari PCINU BD, di sisi lain Rektor Unisma juga berkepentingan untuk sillaturrahmi dengan warga NU di Brunei. Sebab, dalam mindset Rektor yang progresif ini, kerjasama tidak hanya berfokus pada kolaborasi Internasional dengan Perguruan Tinggi melainkan juga dengan Dunia Industri, dan Lembaga Non Pemerintah.
Lembaga Non Pemerintah Internasional tersebut, salah satunya Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCINU) yang ada di Brunei Darussalam.
“Menjalin kerja sama dengan PCINU di berbagai belahan dunia adalah salah satu cara untuk membuat Unisma Malang menjadi World Class University,“ ungkap Rektor Unisma Malang ini.
Hal ini sesuai dengan motto Unisma Malang dari Nahdatul Ulama untuk Indonesia dan Peradaban Dunia. Oleh karena itu di setiap kunjungannya ke luar negeri, Maskuri selalu mengupayakan berkunjung ke sekretariat PCI NU setempat.
Dalam kunjungan kali ini, Rektor Unisma Malang didampingi Kepala Pusat Bidang Kolaborasi dan Pengembangan Internasional, Sonny Elfiyanto MPd PhD.
Dalam rangka melanjutkan MoU yang sudah pernah terjalin selama ini. Beberapa poin dalam MoU yang sudah terbukti antara lain, adanya warga NU Brunei Darussalam yang berkuliah di Unisma Malang, mereka berjumlah lebih dari lima orang.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko