BATU, Tugumalang – Migrasi TV digital dari siaran TV analog mulai digencarkan, termasuk di Kota Batu, Jawa Timur. Di kota wisata itu, tercatat akan ada 5.085 masyarakat yang akan menerima STB gratis. Namun, rupanya tidak semuanya bisa menerima karena ada kriteria tertentu yang menentukan.
Salah satu kriteria yang menentukan itu adalah kawasan tempat tinggal masyarakat yang terjangkau oleh akses TV digital. Jika tidak, maka mereka dimungkinkan gagal menerima STB gratis.
Saat ini, Diskominfo Kota Batu tengah melakukan verifikasi data. Kepala Diskominfo Kota Batu, Ony Ardianto membenarkan jika dalam proses verifikasi nanti ditemukan kriteria yang tak layak, maka jatah STB gratis itu akan dibatalkan.
”Selain sudah punya TV, berasal dari kalangan tidak mampu, daerah kawasan rumah mereka juga sudah bisa menangkap sinyal TV digital,” jelas Ony dihubungi, Jumat (23/12/2022).
Meski begitu, Onny memastikan seluruh kawasan si Kota Batu sudah sudah bisa menangkap sinyal TV digital. Hanya ada beberapa daerah saja yang masih sulit menangkap sinyal tersebut.
”Di Kota Batu, daerah yang tidak bisa menangkap siaran TV digital ada di kawasan Dusun Brau, Desa Gunungsari,” ungkapnya.
Lalu, bagaimana agar masyarakat di kawasan Dusun Brau tetap bisa mengakses layanan siaran? Kata Onny, masyarakat disana direkomendasikan untuk menggunakan parabola. Saat ini, untuk siaran TV di Kota Batu masih menggunakan multipleksing.
”Karena sampai sekarang di Kota Batu masih belum sepenuhnya analog off. Dua-duanya masih aktif, sehingga pembagian STB gratis belum dilaksanakan oleh pemerintah pusat,” kata dia.
Lebih lanjut, pembagian STB gratis itu dilaksanakan tahun 2023 mendatang dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kominfo. Jumlahnya ada sekitar 2000 STB gratis.
”Kemudian sisanya akan dibagian desil 2. Nanti akan dibagikan oleh penyedia multipleksing dari TV swasta,” imbuhnya.
Lebih lanjut, di Kota Batu, TV analog akan full off tahun 2023 mendatang. Saat ini untuk daerah yang sudah full digital dan analog off baru di wilayah Jabodetabek dan daerah-daerah yang berjejaring.
Kono katanya, siaran TV digital lebih jernih gambarnya. Kemudian juga lebih canggih teknologinya. Juga lebih banyak saluran yang bisa dinikmati masyarakat.
Sebagai persiapan, Diskominfo Kota Batu terus melakukan sosialisasi mewujudkan transformasi digital tersebut. Nantinya, migrasi TV analog ke digital juga dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) ATV Kota Batu.
”Dengan migrasi TV Digital, gambar jadi lebih jernih, suara lebih bagus dan canggih. Kecanggihannya bisa menggunakan berbagai fitur seperti chatting dan bahkan fitur peringatan dini bencana atau Early Warning System (EWS),” jelasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko