Tugumalang.id – Salah satu keunggulan Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan (ITSK) dr Soepraoen Malang yakni memiliki Program Studi (Prodi) Informatika Kedokteran yang fokus di bidang kesehatan.
Kepala Prodi (Kaprodi) S1 Informatika Kedokteran, Wahyu Teja Kusuma MKom, menjelaskan Prodi ini berbeda dari Prodi serupa lainnya, lantaran menjadi satu-satunya Prodi Informatika di Jawa Timur yang fokus pada bidang kesehatan.
“Untuk pendirian Prodi oleh Dirjen Dikti disyaratkan harus memiliki ciri khas. Kan kalau informatika saja di Jatim sudah mungkin lebih dari 10 ya dan perijinannya bisa saja ditolak jika tak memiliki kerikulum yang spesifik sebagai pembeda,” jelasnya.

Adapun, terdapat empat profil kelulusan yakni Programmer Aplikasi Kedokteran, Programmer Aplikasi dan Sistem Cerdas, Manajer Proyek Perangkat Lunak, dan IT Support.
“Semuanya, mewakili informatika murni dan informatika kedokteran. Sejak pengembangan kurikulum itu stakeholder dilibatkan untuk mengerucutkan bahwa ini informatika kedokteran. Tujuannya supaya nanti mahasiswa bisa memiliki arah kerja yang lebih luas dan lulus dari ITSK dr Soepraoen mahasiswa bisa langsung melanjutkan di industri informatika atau informatika kedokteran,” jelasnya.
Kendati prodi satu ini terbilang baru berusia satu tahun, namun telah menghasilkan berbagai produk penelitian yang berkualitas. Bahkan 2 penelitian dosen telag bereputasi nasional dan internasional.
Dalam skala nasional, sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) guna mengembangkan stetoskop digital, Inoscope, alat kesehatan yang dirancang khusus untuk mengurangi potensi tertularnya tenaga kesehatan (nakes) dari COVID-19.
“Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan revolusi industri 5.0. Jadi dapat melakukan perekaman suara nafas dan denyut jantung kemudian diupload ke server untuk didengarkan lewat smartphone. Sehingga dokter tidak perlu bersentuhan dengan pasien dan mendengarkan di ruangan dokternya,” bebernya.
Sementara untuk yang skala internasional, ada Lung Smart Care. Sebuah aplikasi pengukur kesehatan paru manusia yang dapat di download melalui smartphone, karena berdampak luas pada masyarakat. Penelitian ini juga berhasil meraih juara di tingkat ASIA.
Sedangkan oleh mahasiswa banyak dilakukan pengabdian masyarakat terkait penerapan teknologi informasi di dunia kesehatan dan kedokteran.
“Kami juga membuat program pengabdian kepada masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk Pengembangan Aplikasi Dashboard Data COVID di Kesdam V/Brawijaya TNI,” ujarnya.
Ke depan, pihaknya berencana mengembangkan pusat studi dan kajian sebagai upaya melakukan pengembangan kurikulum demi meningkatkan kualitas mahasiswa sekaligus calon lulusan.
Ke depan, kurikulum juga punya ciri khas lain yakni kompetensi informatika murni dan kompetensi informatika kedokteran.
“Selanjutnya kami Prodi S1 Informatika Kedokteran akan mengembangkan Pusat Studi dan Kajian juga Lab Informatika Kedokteran. Karena selama ini dosen kami sering melakukan penelitian dan membuat proyek bersama dengan pihak eksternal. Dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas civitas akademika untuk membuat produk yang belum dimilki oleh Perguruan Tinggi lain,” tandasnya.
Prodi S1 Informatika Kedokteran ini juga tengah membuka pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) sejak bulan Februari hingga September 2021 mendatang.
Selain bebas uang gedung, kampus ini juga menyediakan sederet fasilitas. Mulai dari beasiswa hingga program kerja ke luar negeri.
Info lebih lanjut, bisa langsung kunjungi website itsk-soepraoen.ac.id atau informatika.itsk-soepraoen.ac.id.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti