MALANG – UIN Malang ikut andil dalam the 21 th Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2022 di UIN Mataram Lombok. Dalam ajang yang diselenggarakan pada 20-22 Oktober 2022 itu UIN Malang mengirim dosen sebagai panelis.
Dosen UIN Malang yang dikirim ke AICIS itu adalah Agus Mulyono. Dia menjadi salah satu panelis pada gelaran akbar tersebut. Ia berkesempatan tampil di room meeting 8 Fakultas Syariah UIN Mataram Lombok di hari kedua, Jumat (21/10/2022).
Dalam paparannya, Agus Mulyono mempresentasikan makalah yang berjudul Development of Qirbah Made of Goats, Cow and Buffalo Skin to Increase Drinking Water Quality (Effort to Community the use of Qirbas and Reduce the use of Plastic).
Penelitian tersebut, bermula dari hadis tentang Qirbah (tempat minum terbuat dari kulit), sehingga menimbulkan rasa penasaran untuk lebih jauh lagi mempelajari Qirbah.
Pebelitian ini untuk melihat kualitas air yang disimpan dalam qirbah dengan variasi lama penyimpanan air yang terbuat dari kulit sapi, kulit domba, kulit kerbau, kulit kelinci dan lain sebagainya.
Kemudian membandingkannya dengan kualitas air yang disimpan dalam botol berbahan plastik, kaca, kendi, keramik, juga berbahan bambu, batok kelapa, serta kulit buah labu dan beberapa bahan lainnya.
“Kemudian mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi. mengukur PH, konduktivitas, kadar oksigen, jumlah bakteri tertentu (yang sebelumnya sengaja dimasukkan bakteri tertentu dan kemudian diamati kembali pertumbuhan bakteri tersebut,” jelasnya.
Hasil riset ini, tambah dia, menunjukan bahwa qirbah dapat meningkatkan kualitas air minum dibandingkan dengan wadah yang lain. “Tapi untuk keperluan praktis, qirbah bisa dibuat ukuran kecil yang bisa dibawa kemana-mana,” sambungnya.
Diketahui, AICIS resmi dibuka oleh Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang ditandai dengan pemukulan gendang belek pada Kamis (20/10/2022). AICIS menjadi ajang tahunan berkumpulnya para praktisi peneliti lokal maupun internasional.

Tahun ini, AICIS mengangkat tema FUTURE RELIGION IN G-20: Digital Transformation, Knowledge management, and Social Resilience.
Maka, Yaqut menjelaskan bahwa AICIS telah menjadi miniatur kajian Islam yang tidak hanya moderat tapi juga bisa membentuk mentalitas yang kuat baik di sektor wawasan intelektual, agama, politik, maupun gerakan sosial kultural.
“Saya berharap AICIS yang mempertemukan para akademisi ini bisa membuat aksi nyata menuju bangsa yang moderat dalam beragama,” tegasnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga turut menghadirkan sepuluh pembicara ahli yaitu James B. Hoesterey dari Emory University yang sekaligus Associate Professor and Winship Distinguished Research Professor of Religion (2019-2022); Yenny Wahid; Eny Retno Yaqut; Yo Nonaka; Mujiburrahman; Jeremy Menchik; Ali Munhanif; Masdar Hilmy; Azmil Mohd Tayeb; dan Iik Arifin Mansurnoor.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A