MALANG, Tugumalang – Tidak hanya fokus di bidang pelayanan jasa dan pemberian service prima kepada tamu, kini industri perhotelan berlomba – lomba memiliki terobosan baru dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap seluruh tamu. Baik itu dari segi fasilitas ataupun pilihan dan referensi baru untuk tamu menginap.
Tak lain dan bukan lagi, Grand Mercure Malang Mirama belum lama ini menghadirkan inovasi baru dengan menggandeng sekaligus rekan partnership dengan Museum Gubug Wayang.
Menghadirkan koleksi wayang golek dengan jumlah 12 buah dari tokoh para Srimulat. Area Grand Ballroom yang ada di Grand Mercure Malang Mirama menjadi tampak mewah dan terisi dengan rapi mengelilingi area tangga di atas eskalator akses menuju ke Grand Ballroom.
Pemandangan itu tampaknya sangat cocok dengan warna interiornya. Ini merupakan program pertama yang diselenggarakan Grand Mercure Malang Mirama bersama Museum Gubug Wayang melalui program “Temporary Museum”. Nantinya program akan memiliki variasi koleksi yang diletakkan di Grand Mercure Malang Mirama.
Diungkapan Direktur Museum Gubug Wayang, Zura Nurja Ana, bahwa ini merupakan salah satu program yang sedang dilakukan pihak Museum untuk menggencarkan sarana edukasi, tidak hanya dan harus ke tempat museum, melainkan melalui beberapa tempat umum lainnya bisa mendapatkan unsur edukasi dan informasi.
Diketahui bahwa Srimulat adalah kelompok lawak Indonesia yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo di Surakarta. Dalam perkembangannya, kelompok Srimulat kemudian mendirikan cabang – cabang seperti di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta.
“Mengingat saat ini mudahnya segala akses melalui sosial media, maka dari itu dari kami juga berinovasi untuk menyediakan unsur edukasi dan informasi tersebut melalui di beberapa tempat lain khususnya di perhotelan. Sangat mudah tamu datang melihat dan mengupload nya di laman sosial media tamu tersebut,” ujar Zura Nurja Ana.
Ia juga menjelaskan ada 12 tokoh wayang golek dari patung Srimulat mulai dari Bambang Gentolet, Triman, Mamiek, Polo, Gepeng, Asmuni, Tessy, Gogon, Nunung, Tarzan, Timbul, dan Basuki. Ia juga menambahkan bahwa koleksi tersebut juga akan roadshow ke beberapa tempat yang menjadi rujukan untuk mendisplay dari beberapa koleksi tersebut.
Sugito Adhi selaku General Manager Grand Mercure Malang Mirama mengungkapkan, bahwa program ini menjadi pertama yang ada di Kota Malang, khususnya untuk dunia perhotelan.
“Melihat peluang dan peningkatan lebih untuk opsi tamu mencari akomodasi penginapan menjadi hal yang menjadi pertimbangan dengan Temporary Museum ini. Sehingga tamu dapat mendapatkan unsur edukasi dan hiburan selama mereka menginap, dan termasuk kegiatan pertemuan yang ada di Grand Mercure Malang Mirama” ungkap Sugito Adhi.
Ditambahkannya, bahwa program ini juga akan berjalan terus hingga kedepannya dengan berbagai koleksi yang variasi yang dimiliki Museum. Sesuai dengan event atau tema yang ada. Tidak berhenti di sana, kegiatan lain juga akan diselenggarakan bersama dengan Museum Gubug Wayang di jangka waktu ke depan. Sehingga kerja sama ini terus tetap terjalin bersama.(*)
Tentang Grand Mercure
Grand Mercure Hotels & Resorts menggoda para pelancong dengan pengalaman hotel yang menawan dan menarik bagi imajinasi mereka. Dengan debutnya di Asia Pasifik hampir 20 tahun yang lalu, jaringan Grand Mercure terdiri dari lebih dari 55 hotel yang menganut tradisi budaya, masakan yang dipengaruhi lokal dan ekspresi artistik yang terinspirasi. Hotel unggulan termasuk Grand Mercure Mysore di India, Grand Mercure Belém Do Para Brasil dan Grand Mercure Rio de Janeiro Riocentro di Brasil. Grand Mercure adalah bagian dari Accor, grup perhotelan terkemuka dunia yang terdiri dari lebih dari 5.300 properti dan 10.000 tempat makan dan minum di 110 negara.
grandmercure.com | all.accor.com | group.accor.com
editor: jatmiko