MALANG – Psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Fuji Astutik menyebutkan bahwa keresahan atau permasalahan yang tak tersampaikan, dan menumpuk akan menjadi beban emosi terpendam dalam diri. Maka beban emosi itu harus bisa dikeluarkan dari dalam diri agar bisa hidup dengan damai.
Fuji menjelaskan, bahwa untuk mengeluarkan beban emosi dalam diri seseorang diperlukan adanya kepedulian terhadap diri sendiri. Salah satunya berupaya melakukan healing, karena ada sesuatu perlu disembuhkan.
“Adanya healing itu sebenarnya menunjukkan bahwa kita care dengan diri kita dan kondisi kita. Jadi karena kita care dengan kondisi kita maka kita harus menyelesaikan apa apa yang belum selesai didalam diri kita,” katanya.
Menurutnya, di dalam diri manusia memang tak terlepas dari perasaan kehilangan. Baik kehilangan teman, kehilangan orang yang disayangi, kehilangan benda dan lain sebagainya.
Selain kehilangan, terkadang dalam hidup seseorang juga timbul perasaan tidak nyaman pada orang lain. Karena anggapan yang muncul dalam diri sendiri bahwa ada orang terdekat yang dirasa tidak menghargainya.
“Itu kan sebenarnya tidak tersampaikan kepada orang lain, sehingga terpendam dalam diri kita. Ini kalau numpuk, ini akan jadi beban emosi. Beban emosi inilah yang harus kita keluarkan dari dalam diri kita,” jelasnya.
Maka hal yang perlu dilakukan adalah berdamai dengan diri sendiri. Dengan berdamai dengan diri sendiri, maka semua persoalan akan semakin mudah diselesaikan.
“Caranya mengeluarkan itu sebenarnya gampang, yaitu dengan bertransaksi dengan diri kita. Jujur dengan apa yang kita rasakan dan jujur dengan apa yang kita pikirkan,” ujarnya.
“Kemudian setelah kita jujur dan mengakui perasaan itu, kita maafkan, kita lepaskan semua itu. Jadi kita gak menambah beban di dalam diri kita,” bebernya.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini media sosial menjadi salah satu penyebab seseorang tidak percaya diri. Bahkan menimbulkan perasaan perasaan orang lain selalu lebih baik dari kita.
“Sekarang kita hidup di era dimana media sosial itu kayak menampilkan yang enak enak hingga orang beranggapan kok aku gak lebih baik dari mereka. Itu menyebabkan perasaan perasaan tidak nyaman. Banyak banget kasus kasus yang seperti itu,” paparnya.
“Saya sempat jadi relawan konseler di Malang, itu banyak banget anak anak muda yang menghubungi kami terkait hal itu. Karena mereka ada yang belum selesai dengan dirinya, itu yang harus diselesaikan dengan healing itu tadi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor:jatmiko