MALANG, Tugumalang.id – Kabupaten Malang akan mendorong adanya wisata edukasi garam tunnel dan menggenjot produksi garam. Sebanyak empat garam tunnel akan dikembangkan di empat kawasan pantai yang ada di Malang Selatan.
Garam tunnel yang saat ini sudah beroperasi dan panen terletak di kawasan Pantai Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan dan Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo.
Sementara dua garam tunnel lainnya berada di Pantai Ngantep, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan dan Pantai Perawan, Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Baca Juga: Pansus DPRD Kabupaten Malang Kaji LKPJ Bupati 2024, Ini Sorotan Utamanya
Garam tunnel merupakan teknologi pembuatan garam menggunakan terowongan yang terbuat dari alas geomembrane dan tutup plastik UV. Melalui teknologi ini, produksi garam bisa dilakukan sepanjang tahun dan tak terpengaruh cuaca.
Tanpa teknologi ini, produksi garam hanya bisa dilakukan di musim kemarau karena garam akan hancur apabila terkena hujan.
Produksi garam dengan sistem tunnel ini dinilai paling sesuai dengan kondisi lingkungan di wilayah Kabupaten Malang yang memiliki kondisi cuaca dengan curah hujan yang merata di sepanjang tahun.
baca Juga: Catat! Berikut Ini Daftar Nomor Penting di Kabupaten Malang saat Membutuhkan Bantuan
Tak hanya menjadi tempat produksi garam, garam tunnel di Kabupaten Malang juga akan didorong menjadi destinasi wisata edukasi.
Pelajar maupun masyarakat umum bisa memperluas ilmu dan wawasan khususnya terkait budidaya garam tunnel secara langsung.
“Selain untuk mengoptimalkan pemasaran garam hasil produksi dari kelompok usaha garam, semoga diresmikannya wisata edukasi ini juga dapat menjadi bagian dari upaya kita untuk melakukan penguatan ekonomi,” ujar Bupati Malang saat menghadiri panen garam di Pantai Modangan, Selasa (15/4/2025).
Dalam sekali panen, garam tunnel yang di Pantai Modangan bisa menghasilkan garam sebanyak lima ton. Sementara garam tunnel yang ada di Pantai Bajulmati bisa menghasilkan hingga delapan ton.
Terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Sembiring mengatakan kualitas garam yang diproduksi di garam tunnel Kabupaten Malang memiliki kualitas premium.
Garam tersebut mengandung NaCl 95 persen dan tingkat keputihan (whiteness) sebesar 70 persen.
Garam ini akan dipasarkan di Indonesia karena permintaan masih cukup besar dan 50 persen kebutuhan garam di dalam negeri masih dipenuhi melalui impor.
“Kami tidak target ekspor garam karena kebutuhan dalam negeri untuk garam kualitas baik sangat besar,” kata Victor.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A