Senin, Mei 19, 2025
Tugumalang.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugu Malang ID
No Result
View All Result
Home Berita

Garis Maya, Wadah Peneliti Muda Berbasis Kompetensi

Redaksi by Redaksi
Desember 20, 2021 4:58 pm
in Berita
Forum Group Discussion Para peneliti.

Suasana Forum Group Discussion Garis Maya. dok

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

MALANG – Menanggapi fenomena kurangnya kecakapan akademisi maupun peneliti dalam menjalankan peran utamanya, sejak 2019, Prof Mudjia Raharjo Msi bersama Dr Sakban Rosidi MSi sepakat merintis Garis Maya School of Research yang merupakan sekolah bagi peneliti berbagai bidang ilmu, dan kalangan profesi.

“Sebagai dosen, saya merasa bahwa apa yang saya sampaikan di perguruan tinggi dan di kelas perkuliahan itu belum selesai dan ternyata hal ini juga dirasakan oleh perguruan tinggi lain, padahal metode penelitian itu sangat penting,” ujar Prof Mudjia, akademisi yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang itu.

READ ALSO

Gathering Ramadan Kahf di Kota Malang, Merajut Kebersamaan dengan Semangat Tagar PejuangBerKahf

Tersesat di Gunung Butak Kota Batu, 4 Pendaki Remaja Selamat dari Hipotermia

Pasalnya, lanjut dia, metode penelitian itu penting bagi kelahiran para peneliti muda. Sebab, metodologi membuat seseorang menjadi berpikir kritis, sistematik, mendasar dan proporsional. Di samping itu, metode penelitian juga menjadi alat mendasar untuk menuju tatanan masyarakat dan negara maju.

Suasana FGD Garis Maya. foto/dok

“Saya ingin memasyarakatkan metode penelitian sebagai hal yang sangat penting bagi masyarakat untuk menuju bangsa dengan tatanan negara maju. Masyarakat berkembang yang menuju masyarakat maju salah satunya disumbang oleh karya penelitian,” jelasnya.

Hingga kini, sekolah penelitian yang berlokasi di Jalan Sigura-Gura V No 12C, Kota Malang ini telah mendidik dua angkatan. Kelas sekolah penelitian dibatasi, paling banyak 15 orang setiap angkatan. Mereka ini berasal dari berbagai daerah dan universitas. “Angkatan kedua ini mengupas lagi tentang metode penelitian kuantitatif untuk bidang pendidikan, ilmu sosial dan sport science,” sambungnya.

Sementara itu, Dr Sakban Rosidi, pendiri yang juga merupakan Direktur Program Pascasarjana IBU (IKIP Budi Utomo) Malang menambahkan jika di Garis Maya terdapat tiga kualifikasi angkatan dari tingkat Pratama yang disyaratkan bagi akademisi maupun peneliti dengan pendidikan sekurang-kurangnya mahasiswa S2. Kemudian, Madya untuk akademisi dengan jenjang S3 dan Utama bagi akademisi dengan jenjang pendidikan postdoctoral.

Pengembangan sekolah pendidikan ini juga tidak seperti lembaga kebanyakan. Garis Maya yang juga lembaga independen ini memilih untuk mengedepankan kompetensi para peserta.

Mereka dibimbing satu per satu untuk mulai merumuskan masalah, membuat hipotesis, menggali data, memasukkan data, analisis data, membuat kesimpulan hingga penulisan manuskrip akademik. Sehingga karya yang dihasilkanpun orisinal dan otentik.

“Ini juga termasuk melawan plagiasi. Karena semua peserta dituntut untuk menghasilkan penelitiannya masing-masing yang orisinal artinya belum ada yang membuat atau belum dipatenkan dan otentik alias dikerjakan sendiri. Jadi ini merupakan prakarsa mandiri dari masyarakat akademik untuk menguatkan masyarakat akademik dan profesi,” tukas pria yang juga Master Trainer Garis Maya tersebut.

Salah seorang Trainer Garis Maya, Dr Rofiqah Rosidi MPd, megatakan jika para peserta difasilitasi Assessmen Psikologis untuk mengetahui kecerdasan terbaik mereka baik penalaran verbal, numerik maupun abstrak. Asesmen Psikologis ini menggunakan perangkat Differential Aptitude Test (DAT).

“Dengan tes ini, mereka bisa tahu diri, terutama mengetahui kecerdasan terbaiknya. Sayaaya selalu tekankan, percaya diri itu penting, tapi tahu diri itu lebih penting. Karena dengan tes ini (DAT) mereka bisa tahu kekuatannya dimana, apakah numerik, verbal atau abstrak. Kalau sudah tahu, mereka akan lebih mudah mengoptimalkan potensi itu,” bebernya.

Salah satu siswa, Suprapto yang berlatar sosiologi, mengaku tertarik dengan sekolah penelitian ini karena keinginan untuk lebih cakap saat melakukan riset khususnya dalam penelitian kuantitatif.

“Saya menganggap, tidak cukup hanya belajar statistik dan penelitian kuantitatif yang mungkin saja terbatas. Selama ini, saya merasa ketika belajar kuantitatif, teoritisnya masih kurang karena kebanyakan langsung praktik,” kata pria yang tengah menempuh pendidikan doktor (S3) di Universitas Brawijaya itu.

Ke depan, ia berharap program ini dapat terus dilaksanakan. Bila perlu tidak hanya metode penelitian kuantitatif namun juga kualitatif dan pengembangan riset lainnya.

“Sekolah ini sangat bagus dan perlu dikembangkan. Karena setiap peserta dibimbing satu per satu. Apalagi ditambah dengan Assessmen psikologis yang bermanfaat untuk kita bisa menilai mana sebenarnya bakat akademik kita selama ini,” pungkasnya.

Reporter: Feni Yusnia
Editor: Jatmiko

Tags: forum group discussionforum penelitiGaris MayaUIN Maliki

Related Posts

Gathering Ramadan Kahf di HARRIS Hotel and Conventions Malang berlangsung seru. /Foto: Tugumalang.id/Bagus Rachmad Saputra.
Berita

Gathering Ramadan Kahf di Kota Malang, Merajut Kebersamaan dengan Semangat Tagar PejuangBerKahf

Sabtu, 22 Mar 2025
Evakuasi 4 pemuda tersesat di Gunung Butak Kota Batu. Foto: BPBD Kota Batu
Berita

Tersesat di Gunung Butak Kota Batu, 4 Pendaki Remaja Selamat dari Hipotermia

Jumat, 24 Mei 2024
Profil Aghnia Punjabi selebgram asal Malang yang ramai menjadi perbincangan publik usai video penganiayaan sang buah hati oleh pengasuhnya sendiri viral /Foto: Tangkapan layar Instagram @emyaghnia
Berita

Profil Aghnia Punjabi, Selebgram Asal Malang yang Namanya Viral Usai Sang Anak Dianiaya Suster Kepercayaan

Sabtu, 30 Mar 2024
Penanganan pohon tumbang di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Selasa (12/3/2024). Dalam sehari, sudah ada kejadian pohon tumbang di 6 titik. Foto: BPBD Kota Batu
Berita

Hujan Angin Kencang Landa Kota Batu, Pohon Tumbang Terjadi di 6 Titik hingga Makan Korban

Selasa, 12 Mar 2024
Ilustrasi cara cek umur kartu.
Berita

Ramai Dibahas, Begini Cara Cek Umur Kartu Kamu Semua Operator

Sabtu, 10 Feb 2024
Pj Wali Kota Batu Raih Gelar Doktor
Berita

Teliti Transformasi CorpU hingga Ganti Judul 15 Kali, Pj Wali Kota Batu Raih Gelar Doktor

Kamis, 28 Sep 2023
Next Post
Askrindo bantu UMKM Kota Batu

Kembangkan UMKM Susu Sapi Perah di Dusun Brau, Askrindo Gelar Pelatihan

BERITA POPULER

  • Peralatan pabrik rokok ilegal

    Bea Cukai Gerebek Pabrik Rokok Ilegal Diduga Milik Manajer Arema FC

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anak Sopir Menjadi Guru Besar Unisma, Kisah Inspiratif Prof Istirochah Pujiwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wujudkan World Class University, Unisma Gelar Gebyar Pemelajar BIPA 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 SD Islam Terbaik di Kota Malang, Lengkap dengan Fasilitasnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Joko Tebon, Musisi Asal Malang Diundang Tampil Main Didgeridoo di Istana Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Portal berita Tugu Malang (tugumalang.id) merupakan perusahaan media siber di bawah naungan PT Tugu Media Komunikasindo

Ikuti Kami

Navigasi Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.

Jaringan Media 

Tugumalang.id 

Tugujatim.id 

Tugusehat.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.