Malang, Tugumalang.id – Kabar gembira bagi pecinta film fiksi ilmiah! Film epik Interstellar yang jilid pertamanya diputar tahun 2014 karya sutradara Christopher Nolan dikonfirmasi akan kembali dengan jilid ke dua di bioskop IMAX Indonesia mulai 26 Februari 2025.
Rilis ini disampaikan langsung melalui akun resmi TIX ID di platform Instagram pada hari Jumat (7/2/2025) dengan keterangan: “Salah satu film ikonik karya Christopher Nolan akan kembali tayang ke layar lebar! Film Interstellar resmi tayang di bioskop IMAX Indonesia mulai 26 Februari 2025 untuk rayakan ulang tahunnya yang ke-10 🤩”.
Meski belum ada detail lebih lanjut mengenai pemesanan tiket, kabar ini telah memicu harapan bagi penggemar yang ingin menyaksikan kembali mahakarya sinematik ini di layar lebar. Film yang pertama kali dirilis pada 2014 ini dikenal sebagai salah satu karya terbaik Nolan, menggabungkan sains rumit, visual spektakuler, dan narasi emosional tentang ikatan keluarga di tengah eksplorasi antariksa.
Baca Juga: Sukses Tarik Keantusiasan Netizen Indonesia, Ini Sinopsis Film Dark Nuns Milik Song Hyekyo
Berdasarkan informasi dari Lembaga Sensor Film (LSF), Interstellar telah memperoleh Surat Rekomendasi Impor Film dengan status “Lolos Sensor”, yang berarti film ini telah melewati proses peninjauan oleh lembaga berwenang dan dinyatakan memenuhi standar kelayakan tayang di Indonesia. Dengan klasifikasi usia 13+, film ini dianggap sesuai untuk penonton remaja dan dewasa, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan LSF dalam menilai aspek visual, naratif, dan tematik sebuah film sebelum dirilis di bioskop.
Film ini akan ditayangkan secara eksklusif di bioskop berteknologi IMAX 70mm, mengikuti visi Christopher Nolan yang selalu menekankan pentingnya pengalaman menonton di layar ultra-lebar dengan kualitas resolusi maksimal. Untuk sementara, jaringan bioskop yang dipastikan akan menayangkan Interstellar dengan studio yang mendukung IMAX di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Baca Juga: Film Eva: Pendakian Terakhir Tayang di Malang, Kisah Nyata yang Diangkat ke Layar Lebar
Interstellar bukan sekadar film tentang perjalanan luar angkasa. Film ini menggali konsep fisika teoretis seperti relativitas waktu, lubang cacing, dan dimensi lima dengan bimbingan fisikawan Kip Thorne, pemenang Nobel Fisika 2017. Adegan ikonik seperti perjalanan melalui lubang cacing di dekat Saturnus dan momen “tesseract” di dimensi lima diyakini akan lebih memukau ketika ditonton dalam format IMAX.
Tidak hanya itu, skor musik epik karya Hans Zimmer yang menggunakan organ gereja berusia 90 tahun menjadi elemen krusial yang menghidupkan atmosfer film. Penggemar musik film kerap menyebut komposisi No Time for Caution dan Cornfield Chase sebagai karya terbaik Zimmer, yang dirancang khusus untuk resonansi audio bioskop.
Rilis ulang film-film klasik berkualitas seperti Interstellar dinilai sebagai langkah strategis bioskop untuk tetap relevan di tengah dominasi platform streaming. Menurut data Asosiasi Bioskop Indonesia, film-film dengan format spesial (IMAX, 4DX) masih diminati karena menawarkan pengalaman menonton yang tidak bisa direplikasi di layar ponsel atau televisi rumahan.
Interstellar sendiri pernah menjadi fenomena global saat pertama kali dirilis. Film ini meraup pendapatan lebih dari $700 juta di box office dunia atau sekitar 11,4 Miliar Rupiah, dan memenangkan Oscar untuk Efek Visual Terbaik pada 2015. Rilis ulangnya diharapkan tidak hanya menarik penggemar lama, tetapi juga generasi muda yang belum pernah menyaksikannya di bioskop.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Muhammad Veri Adrianto Ivansa (magang)
redaktur: jatmiko