Tugumalang.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA) semakin gencar menjalankan program community service.
Setelah banyak bermitra dengan perguruan tinggi luar negeri dalam menjalankan program tersebut dalam peningkatan usaha kecil menegah di Malang Raya, kini FEB UNISMA mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) layanan prima bagi tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Batu.
Pada Program yang dikemas dalam bentuk “Bimbingan Teknis Layanan Prima Bagi tendik di SMA Negeri 1 Batu” ini FEB UNISMA menerjunkan tim dosen di antaranya Rahmawati SE MM MBA, Ratna Tri Hardaningtyas SE MM, Dr Muhammad Ridwan Basalamah SE MM dan Harun Al-Rasyid BS MIEB PhD.

Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari pada bulan Februari 2023 sebagai penguatan karakter dengan dihadiri sekitar 60 Tendik SMA Negeri 1 Batu.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSI menyampaikan, bahwa salah satu dari Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan FEB UNISMA adalah community service dengan memberikan bimbingan, pelatihan mapun kegiatan sosial lainnya. Hal ini guna meningkatkan social welfare mau pun kompetensi masyarakat.

“Untuk itulah tim FEB UNISMA menerjunkan tim dosen dan mahasiswa agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarkat di mana menitikberatkan sebagai jembatan keilmuan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis supaya dapat diaplikasikan di masyarakat,” ujar Diana.
Sementara, Rahmawati SE MM MBA menyampaikan bahwa service excellent (pelayanan prima) adalah suatu bentuk tindakan nyata yang tulus dan berasal dari hati. Sehingga terpancar dari performa dan senyumannya untuk mengenal dan mengutamakan kebutuhan pengguna layanan.
Serta, memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan bahkan melebihi ekspektasi yang mereka harapkan. Selanjutnya dia menjelaskan standar perilaku pelayanan prima. Di antaranya mencerminkan profesionalisme bidang tugasnya, memasang kartu identitas yang jelas.

Kemudian, selalu bersih rapi dan sehat, tidak berbau rokok, berbau badan atau bau lain yang menyengat, tidak menunjukkan tato atau penampilan lain yang membuat pengguna layanan terganggu dan tidak menunjukkan bahasa tubuh yang tidak sopan.
Dilanjutkan Dr Muhammad Ridwan Basalamah SE MM. Dia menjelaskan bahwa pembangunan budaya pelayanan prima yaitu menetapkan regulasi untuk membangun komitmen, menetapkan kode etik pelayanan prima.
Lalu, membuat pernyataan komitmen, menetapkan target-target setiap unit, mewajibkan setiap pimpinan untuk melakukan pengawasan, membuat forum pelaporan berkala langsung kepada pimpinan tertinggi dan menetapkan role model.

Ratna Tri Hardaningtyas SE MM menjelaskan tentang positive mental health untuk mewujudkan well being bahwasanya well being adalah keadaan pada individu yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah.
Kemudian, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik, dengan kata lain, individu dengan well being yang tinggi menjaga kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan.
Dilanjutkan penjelasan Harun Al-Rasyid BS MIEB PhD. Dia menjelaskan cara mencapainya yaitu melatih positive self-talk yang diartikan sebagai berbicara hal-hal baik kepada diri kita masing-masing.
Kemudian membangun kesadaran dan fokus mindfullness yang artinya satu teknik yang menekankan pada pemikiran hanya berfokus pada kondisi saat ini. Terakhir menghargai diri sendiri yang artinya dapat dimulai dengan memberlakukan diri kita dengan baik.
Reporter: Manda
Editor: Herlianto. A