Malang, Tugumalang.id – Fakultas Ekonomik dan Bisnis (FEB) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mengaungkan ekonomi inklusif dan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas. Hal itu digaungkan saat FEB Unikama sukses menjadi tuan rumah Pelantikan dan Rakernas Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) ke-XVI pada 14 Februari 2025.
Diskusi panel menjadi salah satu highlight acara Rakernas tersebut, dengan fokus pada upaya menciptakan ekonomi inklusif dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dimana, Indonesia tengah dihadapkan tantangan global, terutama dalam menciptakan sistem ekonomi yang mampu merangkul semua lapisan masyarakat dan memastikan ketahanan pangan di masa depan.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Unikama Hijaukan Desa Sitiarjo
Dekan FEB Unikama, Dr Endah Andayani, M.M., memandang peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan pangan penting kuatkan. Baginya, mahasiswa harus menjadi pelopor agen perubahan untuk Indonesia ke depan yang lebih maju.
“Mahasiswa tidak hanya harus kritis, tetapi juga proaktif dalam memberikan solusi,” tuturnya.
Dia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, akademisi dan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas. Sebab, kebijakan pemerintah cukup berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat luas.
“Melalui forum forum akademis, kita bisa bersama sama merumuskan langkah strategis untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” ucapnya.
Sementara itu, Penasihat Khusus Presiden, Prof Dr Muhadjir Effendy, M.AP, yang hadir sebagai keynote speaker menyampaikan pesan serupa. Dia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengkritik kebijakan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi atas persoalan yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.
Baginya, mahasiswa memiliki peran strategis dalam mengawal visi Indonesia Emas 2045. Dia menyebut ekonomi inklusif dan ketahanan pangan menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas.
Baca Juga: Punya Sederet Prestasi, Ini Alasan Mengapa Unikama Menjadi Salah Satu PTS Unggulan di Malang
“Mahasiswa harus memberikan rekomendasi yang konstruktif, bukan sekadar mengkritik. Rekomendasi mahasiswa bisa menjadi bahan diskursus bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi dan ketahanan pangan,” tegasnya.
Dalam diskusi panel yang digelar setelah pelantikan ISMEI itu juga menghadirkan sejumlah pakar dan tokoh penting. Mulai perwakilan Gubernur Jawa Timur Dr. Moch Devis Susandika, S.STP, M.SE, Anggota Senator/DPD RI Dr Lia Istifhama, M.E.I, serta Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, SH., M.HP.
Mereka membahas berbagai strategi inovatif untuk menciptakan sistem ekonomi yang lebih merata dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Diskusi itu menghasilkan sejumlah rekomendasi konkret, seperti peningkatan investasi di sektor pertanian, penguatan UMKM, serta pemanfaatan teknologi untuk mendorong efisiensi produksi dan distribusi pangan.
Rakernas ISMEI Ke-XVI tidak hanya menjadi ajang pelantikan pengurus baru, tetapi juga wadah strategis bagi mahasiswa ekonomi dari seluruh penjuru Indonesia untuk berdiskusi dan merumuskan langkah langkah nyata dalam menghadapi tantangan nasional bahkan global.
Acara itu juga diikuti oleh sekitar 50 Ketua BEM Fakultas Ekonomi Bisnis dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Melalui Rakernas ini, ISMEI menggaungkan komitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan perekonomian bangsa. Khususnya dalam mewujudkan ekonomi inklusif dan ketahanan pangan yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
redaktur: jatmiko