Tugumalang.id – Alumnus Pesantren Tahfizh Daarul Quran (Daqu), Fauzan Firmansyah terpilih sebagai salah satu peserta Konferensi Kaligrafi ke-7 di Kairo, Mesir.
Keikutsertaan pria asal Bekasi ini diketahui melalui video yang beredar dari pengasuh Pesantran Tahfizh Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, pada Sabtu (7/5/2022).
Dalam tulisan narasi video berdurasi 0.50 detik itu, disebutkan bahwa Fauzan telah lama berkiprah di dunia kaligrafi. Berkat ketekunannya di bidang kaligrafi, kini karyanya dikenal oleh dunia internasional.
“Dengan terpilihnya ia menjadi peserta di Konferensi Kaligrafi ke-7 di Kairo, Mesir, insyaallah akan terus lahir Fauzan lainnya dari Alumni Daqu yang dikenal oleh dunia,” kutip keterangan dalam video tersebut.
Pria yang juga pernah menulis biografinya dalam kanal situs Cerita Santri milik Kumparan ini, diketahui sudah delapan tahun nyantri di Daarul Quran, sejak awal jadi santri hingga masuk ke pengabdian.
Fauzan juga tercatat sebagai penerima sanad kaligrafi untuk Khat Riq’ah. Sanad ini diterima pada saat Fauzan menjadi santri kelas 11 Ponpes Tahfizh Daarul Quran pada 2017. Pemberian sanad di Masjid An-Nabawi Ponpes DaQu juga dihadiri langsung seniman kaligrafi sekaligus penulis 7 Mushaf Al-Quran dari Maroko, Syeikh Belaid Hamidi.
Selain Kaht Riq’ah, ia juga menerima sanad kaligrafi untuk Khat Diwani, Khat Jail Diwani, dan Khat Naskhi. Keempat sanad tersebut, menurut Fauzan, juga memiliki fungi yang berbeda-beda. Misal, Khat Jali Diwani yang diperuntukkan untuk surat-surat resmi seperti perintah dari raja ke raja agar tidak bisa dipalsukan.
“Oiya dari empat sanad khot yang saya raih, pastinya yang susah itu yang terakhir yaitu khat Naskhi karena khat ini adalah khat yang dikhususkan, saat zaman ustmani, hanya untuk menulis mushaf qur’an. Tidak boleh dipergunakan oleh raja atau sultan untuk menulis surat atau apapun,” jelas Fauzan.
Kesulitan di khat naskhi itu, lanjut Fauzan, sebagaimana sering disampaikan oleh syeikh Belaid, jika ada kesalahan pada huruf seperti kurang titik atau bentuknya yang tidak simetris akan langsung terlihat.
“Saya belajar khat hingga mencapai sanad itu dua tahun dan itu sangat lama karena menurut Syeikh ada muridnya yang bisa menyelesaikan khat naskhi dalam waktu kurang dari satu tahun,” tukas dia.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id