MALANG, Tugumalang.id – Timnas Indonesia secara mengejutkan tumbang di tangan Filipina dengan skor tipis 0-1 dalam laga pamungkas Grup B ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 (Piala AFF 2024) pada Sabtu (21/12/2024) malam kemarin.
Gol tunggal pemain Filipina, Bjorn Martin Kristensen melalui eksekusi penalti di menit ke-63 pada laga yang dihelat di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, mengubur mimpi Timnas Indonesia lolos ke babak semifinal Piala AFF 2024.
Kekalahan atas Filipina kembali mengulang memori buruk Timnas Indonesia seperti di Piala AFF edisi 2014. Saat itu Timnas Indonesia juga takluk dari Filipina bahkan dengan skor telak 0-4 dan gagal lolos ke semifinal.
Seperti dejavu, Timnas Indonesia harus merelakan tiket semifinal Piala AFF 2024 ke tangan Filipina yang mendampingi Vietnam seperti halnya di tahun 2014 lalu. Karena hasil kemarin malam, menempatkan Vietnam sebagai juara grup dengan koleksi 10 poin dan Filipina di posisi runner up dengan 7 poin. Sedangkan Timnas Indonesia harus puas berada di posisi ketiga dengan koleksi 4 poin.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Kesempatan Garuda Lolos ke Semifinal
Berikut ini Tugumalang.id telah merangkum sejumlah fakta menarik usai Timnas Indonesia secara mengejutkan takluk 0-1 dari Filipina dalam ajang Piala AFF 2024.
1. Ulangi Memori Buruk Edisi 2014
Kekalahan 0-1 dari Filipina seperti mengulang memori buruk Timnas Indonesia saat bersua tim berjuluk The Azkals itu di gelaran Piala AFF edisi 2014 lalu. Saat itu, Timnas Indonesia yang diperkuat Kurnia Meiga, Boaz Solossa, Zulham Zamrun, hingga Christian Gonzales harus menyerah di tangan Filipina dengan skor telak 0-4.
Kekalahan tersebut membuat Timnas Indonesia gagal melaju ke babak semifinal Piala AFF 2014 dan harus merelakan Vietnam dan Filipina lolos ke semifinal. 10 tahun berselang memori buruk itu kembali terulang di Stadion Manahan, Timnas Indonesia harus ikhlas melihat Vietnam dan Filipina melaju ke babak semifinal.
2. Kartu Merah Ferrari
Timnas Indonesia yang di atas kertas lebih diunggulkan daripada Filipina dan harus mendapatkan tiga poin jika ingin lolos ke semifinal. Skuad Garuda justru menghadapi situasi sulit ketika kapten tim, Muhammad Ferrari diganjar kartu merah oleh wasit di menit ke-42.
Pemain Persija Jakarta itu menerima hukuman kartu merah usai terlibat friksi dengan pemain Filipina saat situasi lemparan ke dalam yang akan dilakukan Pratama Arhan. Provokasi dari pemain Filipina membuat Ferrari terpancing dan kemudian menyikut lawannya itu.
Peristiwa tersebut tidak luput dari pantauan wasit yang langsung mengganjar kartu merah kepada Ferrari. Kehilangan Ferrari menjadi kerugian besar bagi barisan lini pertahanan Timnas Indonesia karena ia selalu menjadi pilihan utama Shin Tae-yong di pos bek tengah berduet dengan Kadek Arel.
Baca Juga: Takluk dari Vietnam di Piala AFF 2024, Ketum PSSI Nilai Timnas Indonesia Tampil Baik
3. Penalti Kontroversial Filipina
Setelah Ferrari menerima kartu merah dan membuat Timnas Indonesia bermain dengan 10 orang. Dewi Fortuna seperti tidak berpihak kepada Timnas Indonesia setelah Dony Tri dianggap melakukan handball di kotak penalti saat menghalau crossing dari pemain Filipina.
Wasit kemudian memberikan hadiah penalti kepada Filipina karena bola dianggap mengenai tangan Dony Tri. Meskipun dalam tayangan ulang, bola melewati badan dan ketiak pemain Persija Jakarta itu tanpa ada sentuhan dengan tangan sama sekali. Sehingga hadiah penalti yang diberikan wasit ke Filipina dinilai kontroversial.
4. Hasil Buruk di Laga Kandang
Kekalahan 0-1 dari Filipina membuat Timnas Indonesia gagal sekalipun meraih kemenangan saat bermain di kandang sendiri tepatnya di Stadion Manahan. Dari dua laga home yang dijalani selama babak penyisihan Piala AFF 2024. Timnas Indonesia hanya meraih satu kali hasil imbang 3-3 melawan Laos dan secara mengejutkan takluk dari Filipina.
Kegagalan memanfaatkan laga kandang membuat Timnas Indonesia harus angkat koper lebih cepat dari turnamen Piala AFF 2024.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Redaktur: jatmiko