Tugumalang.id – Kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, Jawa Timur, telah menjelma menjadi destinasi wisata di jantung kota yang ramai dikunjungi wisatawan.
Namun esterika pedestrian Kayutangan itu seperti hilang tertutup barisan kendaraan yang parkir di tepi jalan dan kondisi kemacetan.
Minimnya lahan parkir di kawasan Kayutangan memaksa para pengunjung harus memarkir kendaraannya di tepi jalan.
Terpantau, sepanjang tepi jalan kawasan Kayutangan selalu dipadati barisan kendaraan para pengunjung. Pemandangan ini bisa dilihat sejak sore hari hingga tengah malam.
Baca Juga: Dishub Kota Malang Segera Bangun Parkir Vertikal untuk Pengunjung Kayutangan Heritage
Alhasil, estetika lampu hias hingga ornamen pedestrian Kayutangan yang dibangun dengan anggaran mencapai miliaran rupiah itu tak tampak keindahannya.
Tak hanya mengurangi estetika, kendaraan yang parkir di tepi jalan itu juga kerap membuat arus lalu lintas tersendat atau macet, terlebih saat akhir pekan.
Bahkan keramaian kawasan Kayutangan juga memberikan dampak kepadatan arus lalu lintas di titik-titik lain. Seperti di Jalan Semeru, Jalan Kahuripan, Jalan Majapahit, Jalan MRG Sugiyopranoto hingga Jalan Arif Rahman Hakim.
Pemkot Malang Segara Bangun Parkir Khusus
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, tak memungkiri kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kayutangan akibat banyaknya kendaraan parkir di tepi jalan.
Dia juga menyoroti tempat-tempat usaha di kawasan Kayutangan dan sekitarnya yang memperluas area usahanya hingga di lahan yang harusnya digunakan untuk parkir. Terpantau, sejumlah kafe di Kayutangan bahkan juga memakai area trotoar.
Baca Juga: Kritikan ‘Wisata Tukang Parkir Preman Malang’ Muncul di Google Maps Kayutangan
Untuk itu, pihaknya menyampaikan bahwa akan segera membangun parkir bertingkat atau parkir vertikal di sekitar kawasan Kayutangan pada tahun 2024 ini. Parkir vertikal itu akan dibangun di area lahan eks DLH di Jalan Majapahit, Kota Malang.
“Itu akan dibangun 3 lantai, untuk mobil dan motor. Kapasitasnya sekitar 20an mobil dan 500an motor,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya tengah mencarikan lahan parkir khusus di kawasan Kayutangan. Pembelian lahan parkir ini sempat gagal beberapa tahun lalu. Kini, pemilihan lokasinya masih dikaji bersama para ahli di Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLAJJ) Kota Malang.
“Ini juga akan segera kami lakukan konsultasi publik bersama forum lalu lintas untuk menentukan yang paling tepat dibeli sebagai lahan parkir,” ucapnya.
Widjaja menyampaikan bahwa pihaknya telah memiliki beberapa titik lokasi yang kemungkinan akan dibeli dan dijadikan lahan parkir khusus pengunjung Kayutangan. Di kawasan Kayutangan utara, ada lahan kosong sekitar Hotel Trio, PLN dan HMI.
“Pilihannya di lahan kosong sekitar Hotel Trio atau PLN, lalu lahan sekitar HMI sekitar 3 ribu meter itu,” ujarnya.
Kemudian di kawasan Kayutangan selatan, ada beberapa titik. Yakni di lahan ruko area tengah Kayutangan dan lahan eks bioskop merdeka. “Tentu ini nanti akan dipilih salah satu yang terbaik,” lanjutnya.
Dia memproyeksikan bahwa penyediaan lahan parkir khusus pengunjung Kayutangan itu nantinya akan mengurangi atau menghilangkan kendaraan yang parkir di tepi jalan.
“Nanti golnya, insyaallah parkir di Kayutangan tidak lagi di tepi jalan,” ungkapnya.
Widjaja menyampaikan bahwa berdasarkan data BPS pada 2022, kendaraan roda 2 di Kota Malang telah mencapai 460 ribu kendaraan. Sedangkan kendaraan roda 4 mencapai sekitar 300 ribu kendaraan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A