Tugumalang.id – Erupsi atau sebaran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) membawa dampak kerusakan parah di enam desa di Kabupaten Lumajang. Banyak rumah mengalami kerusakan ringan hingga parah akibat tertutup abu vulkanik.
Enam desa terdampak ada di dua kecamatan yakni di Kecamatan Pronojiwo mencakup Desa Supiturang, Desa Sumberurip, Desa Oro-oro Ombo, dan Desa Pronojiwo. Sementara di Kecamatan Candipuro yang terletak di sisi timur Jembatan Gladak Perak mencakup Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Selain itu, luncuran awan panas yang mengarah ke Curah Kobokan membuat Jembatan Gladak Perak, akses satu-satunya penghubung Lumajang – Malang terputus. Diperkirakan volume APG yang keluar dari kawah memang cukup besar.

Pantauan Tugu Malang ID pada Minggu (5/12/2021) siang, di Desa Supiturang, hampir sebagian rumah warga tertutup material vulkanik basah. Sebagian besar bahkan mengalami rusak parah akibat diterjang hujan abu disertai angin kencang.
Sejumlah lahan pertanian penduduk juga hampir seluruhnya rusak tertimbun abu. Pohon-pohon juga bertumbangan di mana-mana.
”Waktu kejadian memang disertai angin kencang, kira-kira 60 sampai 70 knots/jam,” terang Kasi Kedaruratan BPBD Provinai Jatim, Satrio Nurseno.
Hingga saat ini, hujan abu vulkanik masih terus berlangsung. Petugas fokus melakukan evakuasi penduduk di wilayah paling terdampak dan pelayanan kebutuhan dasar seperti pengungsian, pemulihan psikis korban bencana, dan lain-lain.
”Untuk pemulihan fasilitas dan lain-lain menyusul nanti jika situasi kondusif. Kami imbau warga untuk tidak lagi kembali ke rumah dan menetap di posko-posko pengungsian,” jelasnya.
Dilaporkan, ada sekitar 1.250 warga di Kabupaten Lumajang terpaksa mengungsi di sejumlah titik yang tersebar di Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Pasirian, dan Kecamatan Candipuro.
Hingga saat ini, untuk kerugian materil akibat peristiwa ini masih dilakukan pendataan.
Dia menjelaskan, untuk korban jiwa meninggal dunia tercatat ada 13 orang dan 41 orang mengalami luka bakar. Semua sudah ditangani. Data ini akan terus dimutakhirkan.
Pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.
BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.
BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti