MALANG – Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045, maka mulai sekarang perlu ada investasi di sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur digital.
Hal ini ia ungkapkan saat mengisi talk show “Transformasi Digital: Menakar Kebijakan Pemerintah dalam Mempersiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing Global” di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (15/1/2022).
Acara tersebut juga diisi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Direktur Lippo Plaza Batu, Suwanto. Rektor UMM, Dr Fauzan juga turut hadir untuk memberikan sambutan.
“Di tahun 2045, kita akan menjadi negara yang kekuatan ekonominya di peringkat 4 besar dunia,” ujar Erick di awal sesi.

Menurut Erick, Investasi di manusia, investasi di generasi muda, investasi di research and development (R&D), investasi dan inovasi adalah kunci menjaga pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2045.
Ia menambahkan, bahwa Indonesia membutuhkan tenaga kerja dan pengusaha yang mengerti dan dekat dengan teknologi.
Oleh karena itu, infrastruktur untuk digitalisasi yang ada dibangun ke depan juga sangat penting, seperti akses internet, data center, cloud. Infrastruktur ini mendukung pengembangan SDM Indonesia yang lebih akrab dengan teknologi.
“Saat ini eranya bukan era sumber daya alam lagi. 10-15 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi kita itu berdasarkan knowledge-based economy,” ujar Erick.
Ia pun memberi contoh perusahaan-perusahaan terkaya di dunia saat ini yang sebagian besar merupakan perusahaan teknologi.
“Kita lihat dari 10 perusahaan terbesar di Amerika Serikat, 7 di antaranya adalah perusahaan teknologi. Retail dan sumber daya alam sudah tergeser. Ini juga akan terjadi di Indonesia,” ucap Erick mantap.
Erick juga menyebutkan profesi-profesi yang berpotensi hilang di masa depan, seperti nelayan dan petani tradisional serta pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak dekat dengan teknologi.

Ini tentunya juga diimbangi dengan pekerjaan-pekerjaan baru yang bermunculan seperti data analyst, big data engineer, dan sebagainya.
“Tidak mungkin kita membangun ekonomi yang kita harapkan di tahun 2045 tanpa menciptakan lapangan pekerjaan dan tanpa menciptakan pengusaha-pengusaha baru.”
Sementara itu, Ganjar Pranowo dalam sesinya mengungkit minimnya UMKM di Indonesia yang memanfaatkan teknologi digital.
Secara langsung, ia meminta Rektor UMM, Dr Fauzan untuk membuat program KKN yang bisa membantu masyarakat pedesaan lebih melek digital.
“Baru 13% dari 8 juta UMKM yang menggunakan teknologi digital. Maka perlu kita dorong mereka agar bermigrasi ke teknologi digital. Ini yang perlu kita fasilitasi,” ucap Ganjar.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko