MALANG – Duka mendalam tengah menyelimuti keluarga Doni (43) warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dia adalah penonton sekaligus adik ipar dari pasutri yang menjadi korban tewas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) pasca laga Arema FC versus Persebaya.
Kakak iparnya yakni M Yulianto dan istrinya Devi Ratnasari telah berpulang dalam tragedi kelam itu. Doni dengan mata yang masih lebam membeberkan peristiwa kekacauan di Stadion Kanjuruhan.
Saat itu, Doni bersama anaknya yang masih berusia 10 tahun dan M Yulianto, Devi Ratnasari dan anak mereka yang masih berusia 11 tahun menonton bersama pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Awalnya, semua berjalan lancar. Petaka tiba saat peluit panjang penanda akhir laga dituip wasit. Suasana menjadi kacau usai sejumlah penonton maksa turun ke lapangan.

“Tiba tiba situasi tak terkendali, kami terpisah karena ada gas air mata. Lalu saya dicolek anak dari belakang. Ternyata anaknya kakak ipar saya. Di mana ayah mama? Dia menunjuk ke lapangan,” beber Doni, Minggu (2/19/2022).
Dia kemudian membawa anaknya dan anak kakak iparnya itu. Saat di pintu keluar, dia mengaku melihat seorang wanita dievakuasi. Dia merasa aneh karena mengenali pakaian wanita itu.
Benar saja wanita itu adalah kakak iparnya. Dia kebingungan, lalu menitipkan anaknya ke temannya. Dia pamit mau mencari kakak ipar laki-lakinya.
“Ternyata datang lagi ada laki-laki dibawa beberapa orang. Ternyata itu juga kakak ipar saya,” imbuhnya.
Sontak hal itu membuatnya lemas, bingung dan kalut. Duka mendalam tengah menyelimuti keluarga besarnya. Dia tak menyangka malam itu menjadi gelak tawa terakhir bersama kedua kakak iparnya.
Arema FC tumbang 2-3 oleh Persebaya Surabaya di laga tersebut. Ratusan orang berjatuhan di dalam Stadion Kanjuruhan.
“Setahu saya di tribun 14 itu gak ada yang turun. Tapi lama-lama ditembaki juga oleh aparat dengan gas air mata. Akhirnya semburat, desak-desakan mau keluar dan timbul korban itu,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A