Tugumalang.id – Dugaan penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda Kota Batu dan Kota Malang akibat adanya perubahan alih fungsi lahan hutan lindung semakin menguat. Sejumlah pihak mengamini hal ini dan melakukan susur sungai untuk membuktikan kebenarannya.
Dugaan bermula dari analisis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur dan ProFauna Indonesia yang sudah menyisir bagian hulu Sungai Brantas pasca kejadian bencana alam tersebut. Hasilnya, ada sekitar 150 hektar hutan lindung beralih fungsi jadi lahan pertanian.
Kondisi memprihatinkan tersebut dibenarkan Dirut PJT I, Raymond Valliant. Dari hasil penelusuran sementara pasca kejadian, tim PJT I memang menemui adanya bagian hutan yang hilang di bagian hulu Sungai Brantas.
”Terutama di bagian kawasan Sumbergondo dan Alas Pengking. Itu ada yang beralih fungsi jadi lahan perkebunan. Selebihnya, tim kami masih bergerak menelusuri. Hasilnya akan kami sampaikan lebih lanjut,” kata dia, pada Minggu (7/11/2021).
Dugaan itu semakin kuat jika dilihat dari material banjir bandang yang membawa tanah, lumpur, hingga sampah pohon. ”Artinya memang ada terjadi longsor di atas dan membawa limpasan air berisi tanah dari kawasan terbuka,” paparnya.
Jika nanti dugaan tersebut benar adanya, PJT I akan merekomendasikan berbagai pihak pemilik lahan perkebunan untuk mengatur lahannya agar tidak sampai kejadian lagi. Terbukanya lahan ini, kata dia, menyebabkan luapan air sungai tak tertahan.
”Selebihnya, kami masih sedang mencari informasi lebih detail terkait alih fungsi ini. Yang jelas nanti kita rekomendasikan perbaikan sistem hutan lindung yang harus dipulihkan lagi fungsinya,” imbuhnya.
Penelusuran terhadap sumber penyebab banjir bandang ini juga dilakukan Tim Tanggap Darurat Bencana Kota Batu bersama TNI, Polri, dan Basarnas dengan melakukan susur sungai untuk memetakan mana-mana saja bendungan alam yang rusak akibat banjir bandang kemarin.
Lewat susur sungai ini, Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan bahwa nantinya juga akan diketahui penyebab awal bencana banjir bandang berasal. ”Nanti kita juga akan membersihkan pohon-pohon mati yang menyumbat aliran sungai sehingga menyebabkan banjir bandang,” kata dia.

Seperti diketahui, banjir bandang ini membawa dampak kerusakan di delapan titik. Mulai di Desa Sidomulyo, Desa Bulukerto, Desa Sumberbrantas, Desa Bumiaji, Desa Tulungrejo, Desa Punten, Desa Sumbergondo, dan Desa Giripurno.
Sementara di Kota Malang yang juga menjadi lintasan Sungai Brantas, ada tiga titik yang terdampak banjir bandang mulai di Kelurahan Samaan, Klojen, hingga Kedungkandang.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti