Malang, tugumalang.id – Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah menjadi ‘Bintang’ dalam acara Sarasehan Nasional Pancasila dan Haul Bung Karno ke-53 yang digelar Tugu Media Group bersama Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pancasila (Lapasila) Universitas Negeri Malang (UM) di Gedung A20 UM pada Selasa (27/6/2023).
Dengan menggebu gebu, Basarah memaparkan ulasan materi dalam acara bertajuk “Soekarno dan Pancasila di Abad 21” itu. Dia menyampaikan bahwa bulan Juni merupakan bulan penuh sejarah baik menyangkut Bung Karno maupun bangsa Indonesia.
Ada 3 peristiwa penting dialami Bung Karno di bulan Juni. Pertama, pada 6 Juni 1901 Bung Karno lahir di Surabaya dari ibu Ida Ayu Nyoman Rai yang merupakan bangsawan Bali dan ayah Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan bangsawan Jawa.
Kedua, pada 1 Juli 1945 Bung Karno menyampaikan pidato monumental di hadapan sidang Badang Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang menjadi cikal bakal perumusan Pancasila. Ketiga, 21 Juni 1970 Sang Putra Fajar Bung Karno wafat.
Selain Bung Karno, ternyata 3 presiden RI lain juga lahir di Bulan Juni. Yakni Presiden RI kedua Soeharto yang lahir pada 8 Juni 1921, Presiden RI ketiga BJ Habibie yang lahir pada 25 Juni 1937 dan Presiden RI ketujuh Jokowi yang lahir pada 21 Juni 1961.
“Jadi artinya ada empat dari tujuh presiden Indonesia lahir di bulan Juni,” kata Basarah.
Dalam acara Haul Bung Karno ini, Basarah menyampaikan bahwa Bung Karno merupakan Bapak Bangsa yang memiliki karya besar bagi Indonesia dan dunia. Dia juga mengatakan bahwa Bung Karno erat kaitannya dengan sejarah berdirinya negara Indonesia.
“Dalam pidato Bung Karno, beliau menyebut Jasmerah yang artinya jangan sekali kali meninggalkan sejarah. Kata Bung Karno, pelajarilah sejarah perjuanganmu sendiri yang sudah lampau agar tidak tergelincir dalam perjuanganmu yang akan datang,” tuturnya.
Menurutnya, pernyataan Bung Karno sangat relevan. Sebab tanpa sejarah, sebuah negara tidak akan punya pegangan. Tanpa sejarah, tentu generasi muda tidak akan pernah tau bagaimana Republik Indonesia didirikan. Dikatakan, dari sejarah perjuangan pendiri bangsa sendiri, Indonesia telah melahirkan Pancasila sebagai dasar falsafah dan ideologi bangsa.
BACA JUGA: Tugu Media Group Bersama UM Gelar Sarasehan Nasional Pancasila dan Haul Bung Karno ke-53
“Bung Karno dalam pidatonya mengatakan bahwa Pancasila adalah suatu pandangan bangsa yang kemudian menjadi ideologi dan dasar falsafah yang kini menjadi dasar negara,” jelasnya.
Selain itu, Pancasila juga disebut sebagai cita cita, tujuan dan pemersatu bangsa Indonesia. Hal inilah yang membuat Pancasila ditetapkan sebagai pedoman bangsa dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan tantangan global.
“Tidak ada satu bangsa menjadi besar tanpa memiliki falsafah yang lahir dari pemikiran dan sejarah bangsanya sendiri,” kata Basarah disambut tepuk tangan audiens.
Di penghujung paparan materinya, Basarah juga mendapat tepuk tangan riuh dari para mahasiswa dan tamu undangan yang hadir. Para mahasiswa dan tamu juga tampak mengerumuni Basarah di akhir acara itu. Secara bergantian mereka berfoto bersama dengan Basarah.
Sebagai informasi, acara bertajuk “Soekarno dan Pancasila di Abad 21” itu menghadirkan sejumlah narasumber mulai Wakil MPR RI Dr Ahmad Basarah, Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono, Rektor UM Prof Haryono hingga Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Dr Muktiono.
Mereka mengulas secara mendalam sosok Soerkarno dan Pancasila dihadapan para mahasiswa dan tamu undangan mulai Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandianan Kartika, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto dan masih banyak lagi.
Para mahasiswa dan tamu yang hadir tampak seksama mendengarkan pemaparan 4 pemateri tersebut. Paparan ilmiah dari para pemateri itu mampu membius para audiens untuk tetap menyimak materi secara lengkap.
Usai paparan materi, acara ini dilanjutkan dengan diskusi atau sesi tanya jawab antara mahasiswa dan para tamu undangan. Pertanyaan pertanyaan tajam dari beberpa mahasiswa ditutup dengan penjelasan pemateri yang mendapat tepuk tangan dari audiens.
Acara Sarasehan Pancasila dan Haul Bung Karno ini digelar oleh
Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pancasila Universitas Negeri Malang (Lapasila UM) dan Tugu Media Group (tugumalang.id dan tugujatim.id).
Acara ini disponsori oleh PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Perumahan Srimaya dan Climate Change Frontire (CCF).
BACA JUGA: Berita tugumalang.id
Reporter: M Sholeh
Foto-foto: Rubianto
editor: jatmiko