MALANG- Literasi digital menjadi perangkat penting untuk kondisi sekarang ini. Apalagi, mengingat banyak aktivitas kehidupan maupun bisnis menggunakan platform digital. Hal ini didukung pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hinggal melahirkan media sosial. Yaitu sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi melalui youtube, facebook, IG, twitter dll. Dengan medsos akan memudahkan masyarakat berinteraksi, menjalin relasi, mendapat informasi, hiburan dll.
Dalam media sosial, seseorang punya hak berpendapat yang sangat bebas sehingga tidak dapat dipungkiri adanya berita hoax dan berita yang simpang siur. Untuk itulah perlu ada gerakan literasi digital yang mengedukasi masyarakat agar cakap digital sebagaimana diselenggarakan oleh Kominfo pada 13 Juli 2021 secara virtual dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital” dalam kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital yang diikuti 1000 peserta dari berbagai kalangan. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), Dr. Ridwan Basalamah didapuk untuk menjadi narasumber.

Dalam paparannya, Ridwan menyatakan bahwa fenomena kehidupan digital telah mempengaruhi orang dalam berkomunikasi di media sosial. Setiap waktu, kata Ridwan, perkembangan teknologi semakin pesat, teknologi yang paling sering digunakan yaitu internet. Teknologi internet dapat berbagi informasi dan berkomunikasi langsung jarak jauh melalui jejaring sosial atau media sosial banyak manfaatnya dalam penggunaan media sosial ini,salah satunya adalah dapat menghemat waktu dan biaya.
“Kita diberi kebebasan dan menggunakannya, namun kebebasan ini bukan berarti tidak memiliki etika atau batasan-batasan penggunaannya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, sebaliknya kita dapat mengenali bagaimana etika yang perlu diperhatikan dalam penggunaan jejaring sosial,” beber Ridwan.
Agar setiap pengguna jejaring sosial merasakan kenyamanan dalam penggunaannya dan terhindar dari kejahatan. Meskipun, banyak permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat, itu dinilai Ridwan karena kurangnya kesadaran beretika dalam menggunakan jejaring sosial. Bahkan, ia menilai banyak pengguna telah dibutakan oleh pemberitaan yang tidak benar akibat hasutan yang beredar di jejaring media sosial. Di akhir materi Ridwan mengingatkan peserta agar memiliki etika dalam menggunakan media sosial dan setiap kata yang dituliskan adalah cerminan dari apa yang dipikirkan.
Sementara itu, Dekan FEB Unisma, Nur Diana sangat mendukung Gerakan Literasi Digital Nasional. Bahkan, FEB Unisma menerjunkan para dosennya yang memiliki kepakaran tersebut guna memberikan edukasi kepada masyarakat .
“Kami FEB Unisma selalu ikut mendukung dan menyambut baik dalam program literasi digital ini, mengingat saat ini adalah era 4.0 dimana penggunaan digital yang sangat pesat, dan program ini penting karena bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat agar lebih siap dalam perubahan dan tantangan digital, ungkap Diana. Selanjutnya, Diana mengatakan dunia pendidikan harus menyesuaikan ritme yang lebih adaptif dengan perkembangan zaman digital. Apalagi perguruan tinggi dituntut agar berkolaborasi dengan dunia praktisi, maka dari itu Diana mengirimkan dua Dosen FEB Unisma untuk menjadi pembicara dalam acara Seminar Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kominfo yang bernama Dr. Muhammad Ridwan Basalamah,SE,MM yang mengisi acara 13 juli 2021 dan selanjutnya Harun Al-Rasyid,BS.,MIEB,Ph.D yang akan mengisi Acara 29 Juli 2021 mendatang. Diana menilai kedua dosen tersebut tampil sebagai pembicara dalam mendukung seminar kegiatan program Kementrian Komunikasi dan Informatika yang diselenggarakan dalam beberapa hari kedepannya. Tak lupa, Nur Diana menyampaikan alhamdulillah FEB Unisma sudah banyak melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan beberapa dunia industri dan telah dipercaya baik lembaga maupun masyarakat.