Tugumalang.id – Guna menerapkan tridarma Perguruan Tinggi, dosen Program Studi (Prodi) Tata Busana, Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang (UM), melakukan pengabdian masyarakat melalui pelatihan pembuatan Ecoprint pada sekelompok ibu-ibu di Perumahan Bulan Terang Utama (BTU) Malang.
Ketua Tim Pengabdian, Dra Nurul Aini MPd, mengatakan bahwa pelatihan ini menyasar ibu-ibu PKK, tepatnya di RW 17 (Blok UJ) yang notabenenya selain ibu rumah tangga, juga menekuni bisnis online.
“Kebetulan daerah sini rata-rata pengusaha online semua. Selain itu, perumahan inikan termasuk baru, jadi lingkungannya masih asri, banyak pohon dan tanaman yang daunnya bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Adapun yang ditekankan dalam pelatihan ini yakni edukasi terkait penerapan ecoprint. Mulai dari persiapan bahan, pemilihan jenis kain, proses ecoprint, hingga menghasilkan karya yang menarik dan bernilai jual tinggi.
“Poses pembuatannya memang ada beberapa macam. Saya tampilkan kalau begini hasilnya jadi ini dan seterusnya. Kita ajarkan teknik poinding supaya mudah diterapkan karena mudah tinggal dipukul-pukul saja dengan palu yang sudah kami pesankan khusus. Tapi harus ekstra hati-hati supaya hasilnya bagus,” paparnya.
Dalam pelatihan ecoprint kali ini, menggunakan media kain blacu. Namun, di kemudian hari dapat diaplikasikan di media kain lainnya yang mudah menyerap seperti sutra dan katun.
Lebih jauh, lanjut Nurul, pelatihan seperti ini memang perlu dilakukan. Selain kewajiban sebagai seorang dosen, juga diharapkan mampu memantik semangat kemandirian khususnya para perempuan untuk terus berdaya dengan cara sederhana.
“Saya sering memberikan pelatihan keterampilan di beberapa daerah, tapi memang agak susah ya membuat orang tertarik. Jadi harus terus dilakukan supaya nanti ada perintis yang bisa memulai lebih dulu dan bisa menularkan pada orang-orang disekitarnya,” imbuhnya.
Apalagi, kegiatan ini juga turut melibatkan mahasiswa guna memberikan pengalaman berbeda saat terjun langsung ke lingkungan masyarakat.
“Memang mahasiswa wajib dilibatkan dalam pengabdian dosen supaya mereka ada pengalaman juga, belajar jadi MC, memberikan penyuluhan langsung pada ibu-ibu, dan sebagainya,” jelasnya.
Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini akan memberikan ilmu baru bahkan memicu munculnya kampung-kampung ecoprint di Kota Malang. “Siapa tahu, diantara ibu-ibu ini ada yang jadi pengusaha ecoprint. Kemudian terbentuk kampung ecoprint, kan kalau kampung batik sudah banyak tapi ecoprint belum,” tukasnya.
Salah seorang warga sekaligus peserta pelatihan, Ruliani (47) mengaku sangat senang bahkan menanti-nanti adanya pelatihan ini. “Kalau ada pelatihan seperti ini ya alhamdulillah. Karena bisa memberikan ilmunya ke ibu-ibu PKK supaya bisa buat kerajinan, apalagi kalau sampai bisa dijualkan. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus ada bukan hanya sekali saja,” harapnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti