Minggu, April 27, 2025
Tugumalang.id
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugu Malang ID
No Result
View All Result
Home Sambung Dulur

Dompet Amal untuk Kakek Satirun, Pria Berusia 86 Tahun yang Masih Berjualan Dawet Keliling dengan Berjalan Kaki

Redaksi by Redaksi
Agustus 18, 2021 3:44 pm
in Sambung Dulur
Dompet amal Kakek Satirun, dan Nenek TIah

Kakek Satirun, 86; dan Nenek Tiah,79

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

JIKA HIDUP Anda sedang merasa berat, maka tengoklah kehidupan dari Kakek Satirun, 86; dan Nenek Tiah,79. Pada usia yang sudah cukup senja, keduanya masih dan mungkin terus berjuang melawan kerasnya kehidupan.

 

READ ALSO

Bangga! Universitas Negeri Malang Peringkat Tujuh Kategori Kampus Terbaik Asia di Bidang Pendidikan Versi SIR 2024

Polresta Malang Kota Ringkus 5 Sindikat Curanmor

Kakek Satirun, 86, sedang sakit terbaring di tempat tidur dan Nenek Tiah,79, tengah menunggui dengan setia.

Selasa lalu (10/08/2021), kami berkunjung ke rumah kontrakannya yang sederhana di Gading Kasri, Nomor 14 B, RT 04, RW 06, Klojen, Kota Malang. Ketika itu, kami rencananya mengunjungi Kakek Satirun dan Nenek Tiah bersama Surya Burhanuddin, pemerhati pendidikan yang juga penulis buku “Para Pemburu Masa Depan”. Namun, karena satu dua hal, Surya gagal bergabung menemui mereka bersama kami.

Surya juga yang menulis cerita soal Satirun kali pertama di media milik Tugu Media Group, yakni www.tugumalang.id dan www.tugujatim.id. Berita ini cukup viral. Bahkan, video soal keduanya di TikTok tugumalang.id, dilihat lebih dari 179.000 penonton, 20 ribu like, dan 640 komentar.

Cerita Kakek Satirun memang layak ditulis. Sebab, dia bersama istrinya saban hari berjualan dawet keliling dengan berjalan kaki dan menggunakan gerobak. Mereka berangkat dari rumah, lalu melewati Jalan Wilis, Jalan Rajek Wesi, Jalan Kawi, Jalan Ijen, dan Jalan Dieng. Pada usia senjanya, dengan tertatih-tatih, keduanya saban hari harus jualan dawet dengan berjalan kaki, kurang lebih membutuhkan waktu tiga jam, yakni mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Keduanya melintasi kawasan elite di Kota Malang tersebut dengan penuh kegetiran.

Tim Tugu Media Group koordinasi dengan Surya Burhanuddin soal dompet amal untuk Satirun. Foto: Irham Thoriq

Namun, sudah sekitar sebulan ini, Kakek Satirun dan Nenek Tiah tidak lagi bisa berjualan dawet. Lantaran, Kakek Satirun sakit dan hanya bisa berbaring di rumah sederhananya.

”Kayaknya kecapekan, jadi sakit,” kata Kakek Satirun yang waktu itu ditemani Nenek Tiah.

”Biasanya kalau sakit gini, ada mahasiswa dan relawan yang datang ke sini, memberi uang, biasanya Rp 200 ribu,” imbuhnya.

Terus Bekerja dan Tidak Mau Merepotkan Orang Lain

Kakek Satirun yang sudah tidak bisa lagi berjalan dengan tegap ini bercerita, dia terus bekerja karena tidak mau merepotkan orang lain, termasuk anak-anaknya. Kakek Satirun saat ini mempunyai lima anak. Ada yang tinggal di Batu; Ngawi; Sawojajar, Kota Malang; dan Surabaya. Semua anaknya itu merupakan anak dari istrinya yang dulu, yakni Musiyem. Setelah Musiyem meninggal sekitar 2010 silam, Kakek Satirun menikah dengan Nenek Tiah.

Rumah kontrakan Satirun dan Gerobaknya. foto:Irham Tariq

”Yang tinggal bersama saya, ya si ragil ini, namanya Arif Sugianto, kerja ojek online. Kalau pandemi begini, ya sepi,” katanya.

Dia bercerita, anak-anaknya hidup pas-pasan semua. ”Makanya saya gak mau minta, gak mau ngrepoti karena mereka punya anak yang peru disekolahkan. Tapi, kadang ada yang ke sini, ngasih, kalau ngasih ya saya terima, kalau gak ngasih ya saya tidak minta,” imbuhnya.

Selain itu, Kakek Satirun meski sudah senja, dia mengaku senang saja bekerja.

’’Kalau gak bekerja ngapain juga, diam ya capek semua,’’ imbuhnya.

Selanjutnya, ketika sembuh, Kakek Satirun ingin terus bekerja.

”Karena ada tanggungan bayar kontrakan ini Rp 1 juta, bulan depan harus bayar,” imbuhnya.

Dapur rumah kontrakan yang sederhana. Foto: Irham Thoriq

Tugu Media Group dan Surya Buka Dompet Amal untuk Kakek Satirun

Setelah mengunjungi Kakek Satirun, kami kembali bertemu lagi dengan Surya Burhanuddin. Kami lantas bersepakat untuk membuka dompet donasi untuk Kakek Satirun.

”Dompet donasi ini semoga di sisa umur beliau, bisa mengurangi bebannya,” imbuhnya.

Menurut Surya, Kakek Satirun adalah orang yang luar biasa. Tetap berusaha, di tengah getirnya keadaan serta di tengah usia yang senja.

”Ini nilai tersendiri yang patut diteladani, karena beliau berusaha dan punya kemauan meski keadaannya sudah tidak sehat dan tak muda lagi,” imbuh pria yang juga penulis buku “Para Pemburu Masa Depan” ini.

Surya berharap nanti dari dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayarkan rumah kontrakan.

”Syukur-syukur kita bisa membedah rumahnya dan membangunkan toko untuk beliau agar tidak lagi perlu berjualan dengan berjalan kaki dan mendorong gerobak,” imbuhnya.

Bagi para pembaca yang ingin berpartisipasi untuk Kakek Satirun dan Nenek Tiah, bisa menyumbangkan donasi melalui nomor rekening Bank Jatim: 0041122226 atas nama Tugu Media Peduli.

Satirun dan Istri berjualan dawet dengan jalan kaki. Saat masih sehat. Foto: Surya Burhanuddin.

Agar tidak ada kerancuan dengan kegiatan sosial lain, kode untuk donasi ini adalah 02. Jadi, untuk transfer harap ada akhiran 02. Semisal menyumbang Rp 100.000, maka harap transfer Rp 100.002. Setelah transfer, diharapkan konfirmasi ke admin Tugu Media Group atas nama Neni Eka di nomor WhatsApp (+6282145665462).

Semoga donasi kita mampu mengurangi beban Kakek Satirun dan istrinya Nenek Tiah. Aamiin.

https://vt.tiktok.com/ZSJW95PRE/

Tags: 7986; dan Nenek TiahdompetKakek Satirun

Related Posts

Universitas Negeri Malang
Pendidikan

Bangga! Universitas Negeri Malang Peringkat Tujuh Kategori Kampus Terbaik Asia di Bidang Pendidikan Versi SIR 2024

Rabu, 25 Des 2024
Polresta Malang Kota membongkar sindikat curanmor di Kota Malang. (Foto/M Sholeh)
Bisnis

Polresta Malang Kota Ringkus 5 Sindikat Curanmor

Selasa, 24 Des 2024
PMB Unikama
Pendidikan

Calon Mahasiswa Baru Wajib Catat! Jalur Prestasi PMB Unikama Resmi Dibuka

Kamis, 19 Des 2024
Profesor UB dikukuhkan
Pendidikan

9 Profesor UB Dikukuhkan, Ada yang Teliti Leadership ala Nabi Muhammad

Rabu, 18 Des 2024
vokasi umm
Pendidikan

Wamen Dikti Sains Lepas 165 Peserta TC hingga Kelas Daihatsu Vokasi UMM ke Jepang

Rabu, 18 Des 2024
Dosen ITN Malang
Pendidikan

Dosen ITN Malang Buat Inovasi Pemanfaatan Limbah Grey Water Hasil Budidaya Ikan Nila

Rabu, 18 Des 2024
Next Post
Lead The Fest hari ke-5, menghadirkan menteri BUMN Erik Thohir dan menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki/tugu malang

Hari ke-5 Lead The Fest 2021 Dihadiri Dua Menteri

BERITA POPULER

  • Toko Santosa Kebakaran

    Kebakaran Toko Pecah Belah Dekat Kampung Warna-Warni Malang, Api Meluas hingga Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar 7 Stasiun Kereta Api di Kota Malang, Beserta Alamat Lengkapnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecelakaan Truk di Kota Malang, Tewaskan Balita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 12 Kandidat Siap Bersaing Rebut Kursi Rektor UIN Malang 2025–2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Unikama Latih Guru BK Malang Konseling Digital Lewat Metaverse

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Portal berita Tugu Malang (tugumalang.id) merupakan perusahaan media siber di bawah naungan PT Tugu Media Komunikasindo

Ikuti Kami

Navigasi Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.

Jaringan Media 

Tugumalang.id 

Tugujatim.id 

Tugusehat.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Insight
  • Pariwisata
  • Politik
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2021 Tugu Media Group - All Right Reserved Tugu Malang ID.