MALANG, Tugumalang – Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur yang melakukan autopsi pada dua korban Tragedi Kanjuruhan, dr Nabil Bahasuan mengatakan kemungkinan hasil akan keluar dalam kurun waktu kurang dari delapan minggu.
Hal ini ia sampaikan selepas melakukan autopsi pada jenazah Natasya Debi Ramadhani dan Naila Dewi Anggraeni di tempat pemakaman umum, Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).
“Paling lama 8 minggu. Bisa lebih cepat. Tergantung pemeriksaannya,” ujar Nabil.

Sebanyak delapan dokter forensik yang tergabung dalam tim independen telah melakukan ekshumasi dan autopsi untuk mengetahui apa penyebab kematian korban Tragedi Kanjuruhan.
“Kami dari PDFI Jatim bisa menyelesaikan ekshumasi dan autopsi. Kami sudah melaksanakan rangkaian pemeriksaan luar, dalam, dan penunjang,” jelas Nabil.
Menurutnya proses autopsi yang ia lakukan bersama tim independen yang ia bentuk tidak mengalami kendala berarti. Hanya ada sedikit permasalah saat melakukan ekshumasi atau penggalian kubur.
“Memang agak lama tadi karena terkendala penggalian makam,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan telah mengambil sampel dari tubuh korban untuk diperiksa. Namun ia enggan menyebutkan apa persisnya sampel yang diambil.
“Iya (ada sampel yang diambil) di pemeriksaan penunjang. (Apa persisnya) itu rahasia kedokteran,” ucap Nabil.
Ia juga enggan menyebut laboratorium mana yang akan menjadi tempat pemeriksaan sampel tersebut. “Tentunya (laboratorium) independen,” kata Nabil.
Reporter: Aisyah Nangsari Putri
editor: jatmiko