Tugumalang.id – Persentase terbesar untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Malang mencapai sekitar 30 persen dengan dominasi jenis penyakit hipertensi dan diabetes. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Malang, drg Muhammad Zamroni, pada Selasa (12/7/2022).
Sebab itu, pihaknya menggelar Jemput Bola Pemeriksaan Gratis (Jebol-Perintis) yang menyasar para pegawai di lingkup Pemkot Malang.
“Standar pelayanan minimal bidang kesehatan ada 12 indikator yang salah satunya adalah skrining pada usia produktif 15-59 tahun,” jelasnya.
Ditambahkan Zamroni, pemeriksaan deteksi dini PTM ini berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, lingkar perut, hingga pemeriksaan lab gula darah.
Kata dia, dalam Jebol-Perintis PTM sudah ada 262 kunjungan. Rinciannya, obesitas 47 kunjungan atau 17,9 persen, hipertensi 75 kunjungan atau 28,6 persen, dan diabetes militus 14 kunjungan atau 5,3 persen.
Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Balai Kota Malang yang menyasar pegawai di lingkungan Balai Kota Malang. “Kemudian bergeser ke Kantor Terpadu ini, nantinya berlanjut ke perangkat daerah lain dengan harapan hingga sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga tercapai semuanya,” terangnya.
Sebelumnya, pelayanan skrining ini dilaksanakan di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang ada di dekat Posyandu atau Puskesmas. Namun, kata dia, capaiannya kurang maksimal, sehingga dilakukan Jemput Bola Pemeriksaan Gratis atau Jebol-Perintis PTM.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan bahwa pelayanan skrining bagi masyarakat dapat dilaksanakan di Posbindu terdekat atau ke Puskesmas yang ada di wilayah masing-masing. “Jadi kewajiban pemerintah untuk memfasilitasinya,” ujarnya.
dr Husnul juga menyampaikan, ada masyarakat yang bekerja sebagai pegawai/karyawan yang selama ini mungkin pada saat pelaksanaan terbentur dengan jam kerja, sehingga tidak bisa hadir ketika ada pemeriksaan seperti ini. “Jadi sementara kita mulai dengan karyawan Pemkot Malang dulu. Nantinya dilanjutkan karyawan swasta dan di tempat umum. Istilahnya jemput bola,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan ini, jika terdapat ASN atau karyawan yang hasil skriningnya berpotensi mengarah pada hipertensi dan diabetes, maka akan disarankan untuk mengunjungi fasyankes pertama masing-masing.
Penerima jasa pelayanan kesehatan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Yuniar Firmansyah mengaku senang karena ada perhatian dari Dinkes Kota Malang terkait pemeriksaan PTM.
Menurutnya, pemeriksaan PTM ini perlu untuk mengetahui gejala dini tentang PTM. “Saya sudah mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim medis Dinas Kesehatan. Saya berharap tidak sampai terkena PTM ini,” ucapnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id