MALANG, tugumalang.id – Rangkaian Dies Natalies ke-43 Universitas Islam Malang (Unisma) terus bergulir. Kali ini, Rektor Unisma Prof Maskuri MSi membeberkan deretan capaian mengesankan kampus itu dalam kurun waktu 9 tahun terakhir.
“Alhamdulillah kita bisa melihat dari berbagai sisi. Ini semuanya adalah kado Unisma untuk sivitas akademika Unisma, untuk NU, untuk bangsa dan negara,” kata dia pada Rapat Terbuka Senat Unisma dalam rangka Dies Natalies ke-43 Tahun 2024, di Gedung Bundar, Rabu (27/3/2024).
Tema Dies Natalies Unisma tahun ini “Meneguhkan Pengabdian untuk Negeri dengan Spirit Entrepreneurial University Menuju World Class University.”
Tema tersebut, sangat relevan dengan visi Unisma untuk menjadi Universitas Kelas Dunia, agar kita penuh kreasi, inovasi, produktif dan berprestasi dengan prinsip Continous Quality Improvement yang dilandasi Islam Ahlussunah wal Jamaah.
Baca Juga: Ensiklopedia Ramadan Bersama Rektor Unisma: Orang Dermawan Dekat dengan Allah
Sebab itu, Rapat Terbuka ini diisi dengan launching tiga buku karya Rektor Unisma. Hingga pemberian penghargaan atas dedikasi dan pengabdian pada perintis, pendiri maupun rektor-rektor Unisma terdahulu yang diwakili keluarga.
Dari sisi sarana dan prasarana, lanjut Maskuri, Unisma terus melengkapi instrumen pembelajaran. Mulai dari gedung, laboratorium, perpustakaan, laboratorium terpadu, dan sebagainya. “Ini sudah sangat memadahi,” tegas dia.
Dari dari sisi SDM, Maskuri menyebut, jumlah doktor Unisma telah mencapai 75 persen. Jumlah Guru Besar pada 2015 sampai dengan 2024 bertambah menjadi 24 Guru Besar.
Dari segi reputasi, Unisma ranking 42 dari 4.593 PTN-PTS se Indonesia. Hal ini bersamaan dengan bertambahnya jumlah mahasiswa, 2014 dari 6.213 kini mendekati 17.000.
Selain itu, Unisma juga masuk pada rangking 14 dari 4.033 PTS di Indonesia. Serta bertengger di di Top Islamic University in the World Unisma urutan ke 33, dan ranking 3 besar se-L2DIKTI wilayah VII Jatim dari 328 Perguruan Tinggi swasta di 3 tahun terakhir.
Pada 2022, Unisma sudah meraih akreditasi “Unggul”. Di samping itu, 13 prodinya turut meraih peringkat akreditasi Unggul dan A, 7 prodi terakreditasi internasional ASIIN dan FIBAA Jerman, sementara lainnya baik sekali.
Baca Juga: Perkuat Kerja Sama Internasional, FEB UNISMA dan RAJ UMK Malaysia Gelar FGD Leadership, Entrepreneurship and Cultures
“Ini menunjukkan bahwa Unisma adalah perguruan tinggi reputasi papan atas di Indonesia baik negeri maupun swasta,” sambungnya.
Prof Maskuri menambahkan, langkah strategis menjadikan Unisma go internasional telah di rumuskan sejak Desember 2014. Unisma tancap gas merumuskan 5 tahap pengembangan. Mulai dari periode good university governance (2011–2015).
Kemudian learning University (2015–2019), juga research university (2019-2023) sebagai pondasi mewujudkan entrepreneurial university (2023-2027) menuju world class university (2027-2031).
Termasuk, merumuskan jargon “Universitas Islam Malang dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia”, telah memberi spirit sivitas akademika melakukan lompatan pengembangan Unisma, yang berimplikasi pada kebanggaan sivitas dan semua elemen masyarakat.
Dalam kurun waktu itu pula, Unisma banyak menelurkan hiliriasi riset berupa produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Mulai dari pupuk, obat-obatan, makanan dan sebagainya. Unisma sudah menjangkau pada kebutuhan masyarakat.
Di tahun 2024, pihaknya bersiap untuk meningkatkan reputasi Unisma pada tingkat internasional. Sehingga, berbagai bidang entrepreneur menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Tak tanggung-tanggung, Unisma bahkan menggelontorkan dana internal hingga Rp5 miliar untuk menggempur penelitian, jurnal karya ilmiah, pengabdian yang berorientasi pada masyarakat.
“Termasuk internasionalsiasi Unisma yang sudah kita galakkan. Ini bagian dari landasan menuju World Class University. Bahkan supporting kami dari dana internal untuk melakukan riset, jurnal, penulisan buku, pengabdian pada masyarakat, kita tingkatkan sampai Rp5 miliar,” tegas Maskuri.
: BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko