MALANG, Tugumalang.id – Jika Anda berkunjung ke Kota Malang atau sedang tinggal di kota berudara dingin tersebut. Ada sebuah monumen berbentuk Buto atau raksasa yang tertidur dan dikelilingi oleh para pejuang. Lokasinya tepat di depan Stasiun Kotabaru Malang di Jalan Kertanegara.
Itulah Monumen Juang 45 Kota Malang yang menyambut kedatangan wisatawan ke Kota Malang. Monumen yang dibangun pada tanggal 20 Mei 1975 itu memiliki makna filosofis yang cukup mendalam.
Monumen Juang 45 menjadi pengingat bagi generasi muda bahwa Arek-Arek Malang berani melakukan perlawanan hebat kepada penjajah kolonial Belanda untuk meraih kemerdekaan yang dirasakan bangsa Indonesia hingga saat ini.
Berada di jalan penghubung dari Stasiun Kotabaru Malang menuju kawasan Alun-Alun Tugu dan Balaikota Malang. Monumen Juang 45 terlihat begitu gagah dan bagi Anda yang ingin melihat monumen tersebut dapat menikmati dari tempat duduk yang berada di sepanjang area trotoar Jalan Kertanegara Kota Malang.
Makna dari dibangunnya Monumen Juang 45 Malang tak terlepas dari upaya untuk mengingatkan perjuangan dan rasa patriotisme Arek-Arek Malang yang berjuang hingga titik darah penghabisan melawan penjajah Belanda maupun Jepang.
Baca Juga: Monumen Juang 45, Simbol Perlawanan Rakyat di Kota Malang
Di tengah keterbatasan persenjataan saat itu, Arek-Arek Malang berani melawan penjajahan kolonialisme penjajah yang memiliki persenjataan militer lebih lengkap. Tapi semangat ingin terbebas dari belenggu penjajahan menjadi api pengobar semangat perjuangan Arek-Arek Malang saat itu.
Penyematan nama 45 diambil dari tahun dimana Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Apalagi setelah tahun 45, menjadi masa yang begitu berat karena Belanda kembali berusaha menguasai Indonesia dengan melakukan agresi militer, salah satunya adalah dengan melakukan agresi militer ke Malang.
Monumen Juang 45 Malang menggambarkan penjajah sebagai sosok buto atau raksasa yang berhasil dikalahkan oleh 19 patung pejuang. Tata letak patung tersebut dibuat berbeda satu sama lain sebagai gambaran dari persatuan bangsa Indonesia yang berhasil mengusir penjajah.
Patung yang berperang melawan raksasa yakni TNI dan para pejuang. Sementara patung lainnya menggambarkan masyarakat sipil yang mendukung perjuangan.
Baca Juga: Monumen Tugu Malang, Saksi Kesakralan Kemerdekaan Indonesia
Tepat di bawah monumen terdapat relief yang menggambarkan bagaimana perjuangan melawan penjajah yang berakhir dengan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Terdapat pula relief dwitunggal proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta di sebelah timur.
Sedangkan di sebelah utara terdapat relief yang menggambarkan betapa kejamnya penjajahan Belanda maupun Jepang. Di sisi barat terdapat relief kisah perjuangan bangsa Indonesia.
Demikian informasi seputar Monumen Juang 45 Malang yang dibangun pada tahun 1975 sebagai simbol perlawanan Arek-Arek Malang terhadap penjajah. Semoga informasi bermanfaat!.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko