MALANG, Tugumalang – BPBD Kota Malang telah memasang Early Warning System (EWS) di 6 titik rawan banjir dan luapan air sungai di Kota Malang. Kini BPDB Kota Malang akan meningkatkan akurasi sensor EWS itu untuk mendeteksi bahaya luapan air sungai di Kota Malang.
Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno mengatakan bahwa peningkatan kualitas EWS itu dinilai perlu demi memper cepat antisipasi bahaya luapan air sungai. Terlebih, saat ini Kota Malang memasuki musim penghujan.
Dia mengatakan bahwa 6 EWS yang sudah ada saat ini masih mengandalkan komponen sensor ketinggian air dan kamera biasa untuk mendeteksi luapan air sungai. Pihaknya akan menambahkan sensor kamera lebih canggih lagi yang mampu mendeteksi bahaya dalam cahaya minin.
“Kami akan tingkatkan kualitas EWS nya. Jadi mulai penambahan sensor kamera visual cerdas, sehingga tidak mengandalkan ketinggian air saja. Sensor kameranya nanti bisa dinamis untuk mendeteksi kerawanan,” kata Prayitno, Sabtu (5/11/2022).
Menurutnya, penambahan kualitas sensor tersebut akan mampu memetakan dan lebih cepat dalam menginformasikan data visual titik paling rawan terjadi bencana.
“Jadi begitu air bergerak secara dinamis, sensor itu akan segera melaporkan ke kami secara visual. Sehingga kami bisa segera memberitahu masyarakat sekitar agar segera mengambil langkah lebih cepat,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas penyimpanan sumber energi yang digunakan EWS tersebut. Sehingga daya tahan EWS tersebut akan lebih panjang.
“Solar cell nya ditingkatkan. Sekarang kan pakai accu, akan kami ganti dengan batre litium. Kami tingkatkan semua mulai batre, sollar cell sampai kameranya. Sehingga tingkat sensitivitas dan akurasi EWS menjadi lebih baik,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: jatmiko