MALANG – Tiga kelurahan di Kota Malang ditunjuk sebagai pilot project Kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pada Selasa (18/10/2022).
Ketiga kelurahan itu yakni Kelurahan Cemorokandang, Kedungkandang; Kelurahan Sawojajar, Kedungkandang; dan Kelurahan Arjosari, Blimbing.

Deklarasi tiga kelurahan itu disampaikan dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kesehatan Lingkungan pada Percepatan Kelurahan STBM 5 Pilar Dalam Mendukung Penurunan Stunting yang bertempat di Hotel Savana.
Wali Kota Malang mengatakan tiga kelurahan itu diharapkan dapat menjadi percontohan bagi kelurahan lainnya untuk segera memenuhi lima indikator STBM dalam rangka penurunan angka stunting. Mulai dari stop BAB sembarangan, mencuci tangan pakai sabun.

Kemudian, mengelola air minum dan makanan rumah tangga yang aman, pengamanan sampah rumah tangga dengan benar dan pengamanan limbah cair rumah tangga dengan aman.
“Tiga kelurahan ini termasuk yang sudah mencapai indikator STBM 100 persen,” ujar Sutiaji.
Dikatakan, bahwa 54 kelurahan sisanya terus didorong untuk memenuhi indiaktor STBM.
“Untuk kelurahan sisanya, pilar satu (BABS) semuanya sudah 100 persen. Akan tetapi, pilar kedua sampai kelima masih sekitar 50 persen. Jadi ini terus kita dorong, karena tinggal pemenuhan. Mudah-mudahan ini bisa menurunkan stunting,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan bahwa monev ini diikuti oleh sekitar 124 peserta meliputi camat, kepala puskesmas, dan jajaran pemerintah daerah terkait lainnya.
Tujuannya, penilaian atas kondisi perubahan perilaku yang telah terjadi di masyarakat terkait 5 pilar STBM. “Kedua, menyatakan kelurahan yang telah mencapai status pilar STBM dan mendeklarasikannya serta memberikan sertifikat kelurahan STBM,” kata dia.

Ditambahkan bahwa bersama Pemerintah Kota Malang, pihaknya menargetkan seluruh kelurahan di Kota Malang segera memenuhi indikator STBM pada tahun 2023. “Ini PR besar, sebenarnya ada beberapa kelurahan yang mau mencapai (semua indikator) itu, tapi ada beberapa yang kurang. Maka, nanti di 2023 harus sudah (berhasil), mulai sekarang 54 kelurahan yang belum itu kita upayakan,” tandas dr Husnul.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A