Tugumalang.id – Tidak ada yang menyangka seorang penjual bakso di Kota Batu, Jawa Timur, juga punya sekolah non-formal. Dia adalah Luhur Suseno (26) yang membangun Sekolah Alam Sobyor di Dusun Kekep, Desa Tulungrejo, Kota Batu.
Sekolah alam itu sudah didirikannya bersama sang istri, Bilqies Simay Sinarae (26) sejak 2022 lalu. Meski begitu, keduanya tetap berjualan bakso setiap harinya selayaknya penjual bakso pada umumnya. Namun pada hari libur, mereka berubah menjadi seorang guru bagi anak-anak di desanya.
Usut punya usut, sekolah alam itu didirikan karena keprihatinannya dengan kualitas pendidikan di desanya. Keprihatinan itu kali pertama diutarakan sang adik yang merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Malang.
Di saat bersamaan, Luhur dipertemukan dengan Kepala Dusun, ibu-ibu PKK hingga pihak SDN 3 Tulungrejo yang memiliki pemikiran yang sama. Menurut dia, kualitas pendidikan di sana masih kalah saing.
Faktornya karena mayoritas orang tua di desa sibuk bekerja sehingga lupa dengan pendidikan anaknya. Dari situlah, Luhur berkomitmen untuk membantu menutup celah itu dengan mendirikan Sekolah Alam Sobyor,
Di sekolah itu, Luhur menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Kebanyakan dia memerikan materi soft skill seperti tentang lingkungan, budi pekerti dan pendidikan formal. Selain membantu mereka belajar pelajaran akademik umum.
“Hingga saat ini, total ada sekitar 34 anak yang ikut di sekolah alam Sobyor. Kegiatan kami memang rutin pada hari Minggu saja,” ungkap Luhur pada awak media, Selasa (21/2/2023).
Sekolah alam itu dilakukan digelar di tempat sederhana, yakni di pondok rumahnya seluas sekitar 3×6 meter. Lengkap dengan suasana pemandangan alam yang indah. Untuk mengikuti sekolah alam ini, Luhur tidak memungut biaya sepeser pun.
“Di sekolah ini mereka tidak dipaksa ikut. Tapi memang rata-rata yang ikut disini tidak les,” ujarnya.
Seiring waktu, kegiatannya mendapat apresiasi warganya. Bahkan sampai-sampai warga di dusun lain ingin mengikutkan anaknya belajar di Sekolah Alam Sobyor ketika hari libur. Ia berharap Sekolah Alam Sobyor ini dapat memberi manfaat bagi anak-anak di desanya.
“Paling tidak bukan soal akademik, tapi mereka juga tetap mengetahui etika kehidupan, ajaran leluhur, tentang lingkungan, tentang flora dan fauna dan alam sekitarnya. Nanti saya juga ingin mengajak mereka sekolah di alamnya langsung,” imbuhnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A