MALANG, Tugumalang.id – Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Malang mulai menunjukkan dukungan terhadap pariwisata berbasis masyarakat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang dan Bank BRI telah membantu dua desa wisata di Kabupaten Malang untuk mengembangkan destinasi wisata unggulan mereka.
Di akhir Desember 2024 lalu, Kantor Perwakilan BI Malang memberikan CSR berupa sejumlah fasilitas untuk Pantai Lenggoksono yang terletak di Desa Wisata Bowele, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Baca Juga: Fellowship Jurnalistik CSR 2025 Libatkan Wartawan dari Papua untuk Pertama Kalinya
Di tahun yang sama, BRI juga telah menggelontorkan dana CSR BRI Peduli senilai Rp1 miliar untuk mengembangkan Desa Wisata Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bowele, Mukhlis mengatakan CSR yang diberikan oleh Kantor Perwakilan BI Malang berupa berbagai fasilitas senilai ratusan juta Rupiah yang memperindah pantai dan membuat wisatawan nyaman.
Di antaranya adalah bangku taman cor, payung parasol pantai, peralatan snorkeling, papan selancar, hingga sound system yang digunakan untuk menyambut tamu.
Baca Juga: Peran CSR di Koperasi Karyawan: Peningkatan Kesejahteraan Anggota dengan UMKM dan Manajemen SDM
“Wisatawan sekarang nyaman, ada tempat berteduh. Pantai jadi lebih indah dan jumlah wisatawan meningkat,” kata Mukhlis saat dihubungi Tugu Malang ID, Sabtu (19/4/2025).

Mukhlis menjelaskan, Kantor Perwakilan BI Malang memberikan CSR untuk tiga desa wisata di Kabupaten Malang yang berprestasi di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Tiga desa tersebut adala Desa Bowele Kecamatan Tirtoyudo, Desa Sanankerto Kecamatan Turen, dan Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo.
“Kami dipilih karena berprestasi. Kami tinggal mengajukan kebutuhan kami apa saja,” imbuh Mukhlis.
Sebagai informasi, Desa Wisata Bowele berada di wilayah selatan Kabupaten Malang dan memiliki sejumlah pantai yang masih asri.

Nama Bowele sendiri diambil dari tiga pantai yang populer, yaitu Pantai Bolu-bolu, Pantai Wediawu, dan Pantai Lenggoksono.
Selain tiga pantai di atas, Desa Wisata Bowele juga memiliki Pantai Banyu Anjlok yang sempat viral di media sosial. Meski harus menempuh perjalanan darat dan laut, wisatawan sangat antuasias mendatangi Pantai Banyu Anjlok karena keindahannya.
Mukhlis menjelaskan, sebelum ini, tidak ada CSR yang masuk ke Pantai Lenggoksono. Di antara pantai-pantai lainnya, Lenggoksono masih terbilang kurang populer.
Meski demikian, banyak wisatawan yang berkunjung ke sana karena termasuk dalam paket wisata yang ditawarkan Pokdarwis Desa Wisata Bowele. Ini merupakan upaya dari Pokdarwis untuk menghidupkan Pantai Lenggoksono agar tak kalah populer.
“Saat ini kami berusaha membangkitkan kembali Pantai Lenggoksono,” ujar Mukhlis.
Ia mencontohkan, di Pantai Wediawu sudah banyak investor yang masuk sehingga fasilitas cukup memadai. Sementara di Pantai Lenggoksono, pengelolaan masih murni dilakukan oleh masyarakat atau community based tourism.
Melalui CSR dari BI, Pantai Lenggoksono bisa dipercantik meski belum ada investor yang masuk. Mukhlis berharap, wisatawan menjadi lebih nyaman dalam menikmati waktu mereka di Pantai Lenggoksono.
“Dengan adanya BI, Pantai Lenggoksono lebih indah sehingga wisatawan lebih senang,” ujarnya.
Terpaut sekitar 100 kilometer dari Desa Wisata Bowele, Desa Wisata Pujon Kidul juga menikmati manfaat CSR dari BRI yang diserahkan pada tahun 2024 lalu.
Dana CSR BRI Peduli tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata, khususnya di area destinasi wisata unggulan mereka, Cafe Sawah.
Kepala Desa Pujon Kidul, Muhammad Ismail Mahfudz Said menyebut bantuan CSR BRI Peduli senilai Rp1 miliar ini digunakan untuk membangun tugu selamat datang, photobooth di area ketahanan pangan Cafe Sawah, musala di area Cafe Sawah, serta papan nama untuk ratusan kios yang ada di kawasan Cafe Sawah.
“CSR tersebut kami gunakan untuk melengkapi wajah Desa Pujon Kidul agar lebih menarik,” kata Said.
Dua tahun sebelumnya, di tahun 2022, Desa Wisata Pujon Kidul mengikuti ajang Desa BRILian yang diselenggarakan oleh BRI. Di ajang tersebut, desa yang berada di lereng Gunung Panderman ini berhasil menyabet Juara 1.
Dari kompetisi tersebut, Desa Pujon Kidul mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah Rp100 juta. Hadiah tersebut juga digunakan untuk pengembangan pariwisata.
“Kami sangat terbantu dengan adanya CSR dari BRI ini,” kata Said.
Cafe Sawah dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Sejahtera milik Pemerintah Desa Pujon Kidul.
Berkat pengembangan destinasi wisata ini, BUMDes Sumber Sejahtera berhasil menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) hingga miliaran Rupiah per tahun.
Di samping itu, Cafe Sawah membuka puluhan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Pujon Kidul. Ratusan pedagang pun mendapatkan wadah untuk menjajakan dagangan mereka ke wisatawan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A