TuguMalang.id – Selalu ada ruang untuk bertumbuh bagi siapapun, termasuk bagi para guru. Program Wardah Inspiring Teacher (WIT) adalah tempat bertumbuh bagi para guru. Inilah yang dirasakan Dwi Ermavianti Wahyu Sulistyorini, guru tata rias dari SMKN 1 Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Erma adalah alumni dari Wardah Inspiring Teacher angkatan pertama atau tahun 2017. Erma menjadi salah satu orang yang ditemui tim Jelajah ‘Jawa-Bali, Mereka yang Memberi Arti’ ketika melakukan eksplorasi di Jogjakarta, Jum’at (2/9).

Erma mengaku dapat banyak hal dari Wardah Inspiring Teacher. Ketika itu, Erma mengikuti aneka macam rangkaian pelatihan yang digelar kurang lebih dua bulan.”Awalnya karena ini yang mengadakan brand kecantikan, kami akan dilatih yang tidak jauh-jauh dari make up, tapi ternyata ini beda banget,” kata perempuan dua orang anak ini.
Perbedaan yang dimaksud adalah, dalam pelatihan ini, yang dilatih adalah personal guru. Misalnya, bagaimana menjadi guru yang dekat dengan siswa. Bagaimana menjadi guru yang menjadi ’temannya’ siswa, dan lain sebagainya.
”Misal kami diajari memberi pilihan kepada siswa, pekan depan kami belajar soal apa ya, jadi tidak menjadi guru yang kaku, yang hanya menyesuaikan dengan kurikulum,” kata perempuan 47 tahun ini.
Selain itu, pengajarnya waktu itu menurut Erma sangat keren-keren dan menginspirasi. Salah satunya yang dia ingat adalah tokoh pendidikan.
”Setelah mengikuti pelatihan ini, saya menjadi lebih sadar bahwa guru harus lebih memihak kepada guru,” imbuhnya.
Adapun Erma, mengikuti pelatihan ini, setelah di rekomendasikan oleh siswa-siswanya, sebagai seorang guru inspiratif.

”Setelah angkatan saya, saya masih memantau WIT dari tahun ketahun, dan menurut saya program ini memang selalu menginspirasi,” katanya.
Kesan mendalam lain dari program ini adalah, saat mengikuti WIT tersebut, Erma terpilih menjadi peserta the best inspiring.
”Saya terpilih kayaknya karena sangat aktif menulis buku,” imbuh penulis banyak buku di Andi Publisher ini.
Sebelum mengikuti WIT, Erma sudah menulis lima buku. Saat ini, Erma sudah menulis 23 judul buku.
”Kebetulan ada tantangan dari penerbit, untuk menulis 13 judul buku dalam kurun waktu 2018-2021, ini kesempatan yang luar biasa,” katanya.
Terbitkan Buku Khusus Wardah
Karena begitu berkesannya Wardah Inspiring Teacher, Erma juga sempat menulis buku yang dikhususkan untuk mereview produk-produk kecantikan Wardah.
Buku tersebut berjudul ‘Make Up Kreatif, Kreatif Tanpa Batas’. Pihak Wardah mensupport penyusunan buku ini, berupa kosmetik senilai Rp 10 juta.
”Kosmetik ini dibuat penyusunan buku, dan kami bagi-bagikan ke voulenteer yang ikut membantu,” katanya.
Selain itu, Erma saat ini juga terpilih sebagai penulis untuk buku dasar kecantikan dan spa oleh Kemendikbud RI. Dia terlihat begitu bangga dengan pencapaian ini.”Karena hanya ada dua orang yang terpilih untuk penyusunan buku ini,” ucapnya.
Perempuan asli Pasuruan, Jawa Timur ini juga aktif berkegiatan di komunitas ketik kata. Di komunitas ini, dia sebagai co-founder.
Komunitas ini membimbing guru-guru dalam penyusunan karya ilmiah.
”Karena banyak guru yang membutuhkan, khususnya guru yang karirnya mentok karena kesulitan dalam penyusunan karya ilmiah,” katanya.
Dia ingin terus berbagi dan memberi dampak. Menurut dia, salah satu kelebihan Wardah Inspiring Teacher itu adalah memberi energi untuk terus berbuat sesuatu yang positif.”Sekarang kayak ada yang kurang kalau belum berbagi,” pungkasnya.
Catatan ini adalah bagian dari program Jelajah Jawa-Bali, tentang Inspirasi dari Kelompok Kecil yang Memberi Arti oleh Tugu Media Group x PT Paragon Technology and Innovation. Program ini didukung oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Pondok Inspirasi, Genara Art, Rumah Wijaya, dan pemimpin.id.
Reporter: Irham Thoriq