BATU – Wacana penghapusan tenaga honorer oleh Menpan RB Tjahjo Kumolo menjadi mimpi buruk bagi mereka yang ada di daerah. Apalagi, bagi mereka yang sudah mengabdikan diri lama menjadi tenaga honorer.
Pemkot Batu juga belum bisa berbuat banyak terkait kebijakan ini nantinya jika jadi diterapkan. Yang jelas Pemkot Batu tetap berusaha memikirkan yang terbaik bagi nasib para pegawai honorernya, apalagi yang sudah mengabdi lama.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso bilang jika tidak mungkin langsung memberhentikan tenaga honorer. Punjul mengaku akan mengusulkan rencana pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN dengan syarat telah mengabdi minimal selama 10 tahun.
Meski sudah mengabdi selama 10 tahun, mereka tetap akan diseleksi karena akan berkaitan dengan kompetensi, produktivitas dan pelayanan publik.
”Nanti akan kami usulkan pembukaan seleksi PPPK atau CPNS ke Kemenpan RB. Tapi kami menunggu surat resminya dulu seperti apa,” katanya.
Selebihnya, Punjul berharap Pemerintah Pusat berharap juga memberikan solusi atas dampak yang akan muncul akibat penghapusan tenaga honorer ini.
Lebih lanjut, Punjul mengatakan seleksi PPPK yang diusulkan nanti dikhususkan untuk tenaga honorer. Tercatat Pemkot Batu memiliki 464 tenaga honorer. Nantinya, akan diusulkan sebanyak 200 formasi PPPK.
“Jadi nanti ketika tahun 2023 pegawai honorer yang ikut PPPK bisa lolos dan bisa tetap mengabdi disini (Pemkot Batu, red),” ujarnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko