Tugumalang.id – 21 Juni menjadi peringatan Hari Musik Sedunia atau disebut Fête de la Musique. Hari yang dibuat untuk mengapresiasi musisi yang mendedikasikan hidupnya untuk musik dalam kehidupan. Ada lebih dari 120 negara merayakan Hari Musik Sedunia dengan banyak cara.
Jika ingin merayakan Hari Musik Sedunia, ada cara yang asyik yakni dengan berkunjung ke Museum Musik Dunia yang ada di Jatim Park 3, Jalan Ir Soekarno Kota Batu. Di sana, pengunjung bisa berinteraksi lansung dengan karya emas musisi top dunia.
Kehadiran museum ini cukup penting sebagai salah satu upaya merawat ingatan seputar sejarah musik. Di sana, pengunjung bisa menelusuri perkembangan musik dari masa ke masa dan lintas dunia. Ada banyak ribuan koleksi alat musik berbagai jenis hingga memorabilia para musisi legendaris dunia

Paling menarik jika berkunjung ke sini, pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan koleksi kaset atau piringan hitam, melainkan lengkap dengan sosok musisi tersebut dalam rupa patung lilin. Patung ini tampak mirip dengan sosok aslinya.
Ada banyak patung lilin yang dihadirkan, mulai musisi legendaris Indonesia yakni Ebiet G Ade, Godbless, Yuni Shara, Titiek Puspa, Krisdayanti, hingga Waljinah.
Untuk musisi mancanegara, pengunjung bisa berfoto bersama para personel bintang rock n roll The Beatles yang populer dengan konsep foto albumnya yang tengah menyeberang di Abbey Road.

Pengunjung bisa dengan bebas berswafoto dengan patung lilin ini dengan banyak gaya seperti seolah-olah ikut bernyanyi di atas panggung dan lain sebagainya. Semua bisa dinikmati dalam satu gedung museum tiga lantai sembari mengajak keluarga berjalan-jalan.
Tak hanya itu, pengunjung bisa melihat langsung berbagai koleksi memorabilia para musisi yang disumbang maupun didapat dari musisi itu sendiri. Ada juga berbagai memorabilia informatif dari banyak genre musik, mulai genre keroncong, pop, RNB, hingga musik dangdut. Di lantai 3, pengunjung bahkan akan disuguhi sensasi konser musik di sebuah gedung opera.
Kehadiran Museum Musik Dunia di Jatim Park ini memang didasarkan atas semangat apresiatif terhadap musisi. Jadi wisatawan tidak hanya berwisata, tapi juga disuguhi edukasi soal sejarah perkembangan musik yang terus berkembang pesat hingga sekarang.
Seperti diakui salah satu pengunjung, Priya Kirana (22) yang mengaku sengaja datang ke Museum Musik Dunia setelah tahu ada perayaan Hari Musik Sedunia setiap 21 Juni 2022.
Wanita yang akrab disapa Kirey itu mengaku puas dengan semua hal edukatif yang disajikan di museum ini.
”Menurut saya penting sekali, ya. Buat edukasi kita. Ternyata sejarah musik itu sudah lama dan terus berkembang sampai sekarang. Musisi-musisi dulu ternyata besar sekali perannya,” kata dia, antusias.
Mulai dari sosok patung lilin, memorabilia, dan ribuan alat musik yang disuguhkan di sana membuat dia sadar bahwa perkembangan musik sedemikian pesat.
”Sangat edukatif sekali dan memperkaya pengetahuan musik saya. Enaknya tuh di sini bisa sambil jalan-jalan,” ucapnya.
Berhubung kunjungannya tepat di Hari Musik Sedunia, Kirey berharap ekosistem musik pasca pandemi COVID-19 bisa berkembang lebih baik lagi. Tercipta banyak karya yang berkontribusi penting bagi kehidupan.
”Sekarangkan kita sudah bisa liat konser lagi, bisa ke museum sini juga. Semoga di Hari Musik Sedunia ini bisa memacu perkembangan musik lebih baik lagi, lahir juga generasi musisi baru yang lebih berkualitas,” harapnya.
Lebih lanjut, peringatan Hari Musik Sedunia ini turut menjadi agenda perayaan Museum Musik Dunia Jatim Park 3. Di momen spesial itu, pengunjung bisa mendapat kesempatan langka untuk ikut memegang bahkan memainkan sejumlah alat musik langka dari seluruh dunia.

Manajer Museum Musik Dunia, Nia Hapsari mengatakan bahwa pengunjung bisa mencoba memainkan sejumlah alat musik seperti piano klasik buatan era 1900-an awal.
Paling unik, kata dia, pengunjung bisa mencoba sensasi meniup Alphorn, terompet tradisional dari Swiss yang punya dimensi panjang sekitar 3 meter.

”Selain itu, juga ada akordion hingga guzheng dari Cina. Ghuzeng itu semacam alat musik petik kayak kecapi gitu,” jelasnya.
Selain menghadirkan sensasi bermain, pengunjung juga bisa bertemu langsung dengan artis top berbagai genre musik dari seluruh dunia. Namun dalam rupa patung lilin seperti Lady Gaga, Taylor Swift, Madonna, Michael Jackson, Elvis Presley, hingga Adele.
Juga ada musisi legendaris Indonesia seperti Ebiet G Ade, Chrisye, Gombloh, Vina Panduwinata, Dewi Yuli, hingga diva legendaris asal Kota Batu, Krisdayanti dan Yuni Shara.
Paling spesial, Museum Musik Dunia juga punya koleksi alat musik langka yaitu Decap Dance Organ105 Keys kuno di Belgia. Alat musik ini lebih serupa music box berukuran besar. Lengkap dengan miniatur set alat musik mulai Drum, Xylophone, Akordion, Trompet, hingga Synthesizer Organ.

Uniknya, keseluruhan alat musik ini dapat bermain secara otomatis karena menggunakan tenaga angin yang kemudian memutar pita rekaman dari gulungan kertas. Alat musik ini biasanya diputar dalam acara pesta dansa.
Alat musik ini diproduksi oleh PVBA GEBROEDERS DECAP ANTWERPEN yang dimiliki oleh tiga orang bersaudara di kota Antwerp, Belgia, pada 1978 silam. Jatim Park 3 menjadi tempat yang beruntung karena bisa menjadi salah satu kolektornya yang hanya ada lima di dunia.
”Semua alat itu bisa dinikmati khusus di momen spesial Hari Musik Sedunia. Kami berharap pengunjung bisa mendapat pengalaman berharga dan tak terlupakan,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id