MALANG, Tugumalang.id – Ratusan siswa dan guru MI Bilingual Al-Ikhlas memiliki misi membumikan Al-Quran di bulan Ramadan ini. Mereka menggelar kegiatan mengaji di sepanjang jalan masuk menuju sekolah mereka, yakni di Jalan Gondomono, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (23/3/2024) sekitar pukul 15.30 hingga menjelang waktu berbuka puasa. Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan ini dengan membawa Al-Quran yang akan mereka baca.

Para siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 terpantau duduk di pinggir jalan bersama guru pendamping dan membaca Al-Quran sesuai dengan bagian yang telah ditentukan. Beberapa wali murid juga terlihat mendampingi anak mereka dan ikut mengaji.
Baca Juga: SDIT Insan Permata Malang Wisuda 94 Siswa yang Hafal 2 Juz Al-Quran
Pendiri MI Bilingual Al-Ikhlas, Wahyudi Siswanto mengatakan kegiatan ini menunjukkan bahwa membaca Al-Quran bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Ia berharap masyarakat yang melihat kegiatan ini bisa turut tergerak untuk ikut mengaji.
“Saya ingin memasyarakatkan Al-Quran supaya membaca Al-Quran itu bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja,” kata Wahyudi saat ditemui Tugu Malang ID di sela-sela kegiatan.
MI Bilingual Al-Ikhlas selalu menanamkan kecintaan Al-Quran kepada murid-muridnya. Tak jarang murid-murid di sekolah tersebut sudah menghafal Al-Quran di usia yang masih muda.
“Siswa-siswa kami sudah banyak yang menghafal Al-Quran. Ada yang hafal 30 juz, 25 juz, 20 juz, atau 15 juz,” kata Wahyudi.

Saat mereka lulus dari MI Bilingual Al-Ikhlas, mereka pun meneruskan pendidikan mereka ke lembaga yang bisa mendukung hafalan Al-Quran. Salah seorang alumni yang melanjutkan pendidikan ke Turki bahkan bisa menghafal Al-Quran dalam waktu 7 bulan 16 hari.
“Makanya kami selalu menanamkan kepada siswa-siswa kami untuk mencintai Al-Quran,” ujar Wahyudi.
Baca Juga: Unjuk Rasa Memprotes Aksi Pembakaran Kitab Suci Alquran Politikus Swedia
Kecintaan pada Al-Quran ini diharapkan tak hanya berhenti di siswa. Wahyudi berharap para orang tua, keluarga, dan orang-orang terdekat siswa bisa ikut terpengaruh untuk mencintai Al-Quran.
“Tidak hanya mencintai Al-Quran, tetapi mereka juga bisa membaca, memahami, menghayati, juga mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko