Tugumalang.id – Dugaan malapraktik hingga membuat nyawa pasien melayang terjadi di sebuah rumah sakit di Jalan Raya Ngijo Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bocah berusia 6 tahun diduga meninggal dunia usai mendapat obat suntik.
Informasi dihimpun, korban bernama Alvito Ghaniyu Maulidan, warga Jalan Raya Pertamanan Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Bocah malang itu diduga mengalami gejala aneh usai mendapat 2 suntik obat.
Kisah ini diungkapkan oleh sang ayah, Imam Jazuli saat melarikan anaknya ke RSU Prasetya Husada di Jalan Raya Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang pada Selasa (13/6/2023) lalu. Anaknya saat itu tengah dalam kondisi drop disertai mual-mual dan demam.
Baca Juga: Terlibat Perkelahian Gunakan Sajam di Pujon, 3 Orang Masuk Rumah Sakit
Melihat kondisi anaknya tersebut, tidak ada pilihan baginya untuk segera membawa ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di IGD sekira pukul 23.30 WIB, anaknya langsung mendapat perawatan dari petugas dengan diinfus.
“Waktu itu anak saya sudah agak mendingan. Tapi kemudian sama perawat dikasih obat suntik di kantong infus, katanya obat mual. Disuntik 2 kali. Tapi gak lama kok anak saya malah meronta-ronta (kejang, red),” kisahnya ditemui awak media, Selasa (20/6/2023).
Melihat kondisi anaknya yang bertambah parah karena kejang hingga tubuhnya membiru, Imam memanggil petugas perawat dan dilaporkan ke dokter yang bertugas saat itu. Namun, respons yang didapat dinilainya lelet.
“Kondisi anak saya itu sudah kayak kritis, kejang-kejang, meronta-ronta gitu. Tapi respons dari rumah sakit kayak santai-santai aja. Terus terang saya waktu itu sudah panik,” ucapnya kecewa.
Hingga kemudian, dokter piket saat itu baru saja datang dan mendapati detak jantung anak sudah tak berdetak. Saat itu, hari sudah menjelang Rabu (14/6/2023) dini hari.
“Sebelumnya, anak saya teriak-teriak terus langsung gak sadar. Saat diperiksa, sudah gak ada detaknya,” sesalnya.
Dalam kondisi panik itulah, Imam menanyakan kepada perawat soal obat apa yang disuntikkan ke kantong infus. Dan dijawab obat lambung karena dari hasil observasi, anaknya didiagnosis punya masalah di bagian lambung.
Singkat cerita, Imam beserta istrinya memutuskan untuk memulangkan jenazah anaknya langsung ke rumah. Sebelum pulang, Imam sudah meminta hasil rekam medis. Namun dari hasil rekam medis yang dia terima, ada kejanggalan.
“Contohnya waktu anak saya kejang setelah diberi suntikan obat itu ada jeda waktu hanya 5 menit, tapi di rekam medis keterangan jedanya 20 menit,” beber Imam.
Sebab itulah, dirinya terus berupaya mengonfirmasi pihak rumah sakit perihal penyebab pasti anaknya meninggal. Mulai meminta rekaman CCTV, namun ternyata tidak aktif hingga penyerahan berkas rekam medis yang berbelit-belit.
Hingga saat ini, kata Imam, pihak RS juga belum memastikan penyebab pasti putranya meninggal dunia. Jika pihak rumah sakit dinilainya tidak kooperatif, maka dirinya berencana membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Iya, saya kecewa. Ada rencana saya bawa ke ranah hukum menunggu koordinasi terlebih dahulu dengan keluarga,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinajar membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, pihaknya belum bisa menindaklanjuti kasus tersebut tanpa adanya laporan kepolisian dari pihak keluarga.
“Kami sudah mendatangi pihak keluarga menggali keterangan. Hanya saja, kami belum bisa menindaklanjuti hal ini karena keluarga belum membuat laporan,” ungkapnya dihubungi.
Sejauh ini, pihaknya hanya bisa melakukan penyelidikan dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Pemkab Malang.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A