Tugumalang.id – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Batu Wisata Resource (BWR) di Kota Batu, Jawa Timur dipastikan mandek beroperasi. Pasalnya, PT BWR tengah bermasalah. Saat ini, perusahaan plat merah itu tengah diaudit.
Sebelumnya, kejelasan nasib PT BWR terkatung-katung sejak 2021 karena masih punya piutang hingga Rp 3 miliar dan belum terseleaikan hingga kini. Usut punya usut, piutang itu terjadi karena dana penyertaan modal itu dipinjamkan ke pihak ketiga.
Sebab itulah perusahaan plat merah itu pada 2023 ini tak mendapat jatah alokasi anggaran penyertaan modal dari tim Banggar Kota Batu. Bahkan, pasca-mundurnya Dirut BWR M Reza Januar, operasonal BWR sementara ditangguhkan sampai ada penjabat definitif.
Hal ini diungkapkan Komisaris BWR Kota Batu, Aries Setiawan. Kata dia, proses audit akuntan publik ini sudah berjalan selama satu bulan dan ditarget selesai selama 3 bulan. ”Setelah hasil keluar baru digelar RUPS untuk menentukan tindak lanjut seperti apa,” terang Aries, Sabtu (11/3/2023.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala DLH Kota Batu itu membenarkan jika dalam laporan terakhir, uang penyertaan modal BWR di tahun 2021 tersisa Rp 170 juta. Padahal, mulanya mereka memperoleh kucuran dana penyertaan modal mencapai Rp 11 miliar.
Namun dalam prosesnya, BWR tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dan informasinya uang itu justru diduga dipinjamkan ke pihak ketiga. Anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Syaifudin membenarkan hingga saat ini legislatif masih mempertanyakan kemana dana tersebut mengalir.
Sejauh ini, laporan secara detail terkait hal itu masih belum jelas sama sekali. Bahkan, selama ini usaha BWR dituding melenceng atau tidak sesuai dengan Perda yang telah dibuat.
Informasi dihimpun, usaha-usaha yang dijalankan PT BWR sejauh ini berbentuk bengkel, toko sembako hingga usaha berjualan pasir. Dari usaha-usaha tersebut diketahui mendapat keuntungan pada 2020 sebesar Rp 89 juta dan tahun 2019 sebesar Rp 74 juta. Terbaru, semua usaha itu diketahui kini sudah tak lagi beroperasi.
”Jumlah keuntungan segitu tentu tidak sebanding dengan kucuran dana yang diberikan senilai Rp 11 miliar. Parahnya, pada kenyataannya sekarang habis tak tahu kemana,” jelasnya.
”Jadi jalan satu-satunya yaitu audit, pengeluaran uang itu harus diusut secara jelas. Uang yang digelontorkan begitu banyak tapi kok bisa rugi,” tuturnya,
Perlu diketahui bahwa jabatan Direktur PT BWR dijabat Bagyo Prasasti Prasetyo selama periode 2016-2021. Masa kepemimpinan Bagyo berakhir pada 18 Januari lalu.
Setelah jabatannya berakhir dilakukan seleksi pemilihan direksi BWR baru dan resmi menunjuk Mohammad Reza Januar sebagai Dirut PT. BWR Kota Batu periode 2021-2026. Namun baru tujuh bulan menjabat Mohammad Reza Januar resmi mengundurkan diri.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko