KOTA BATU, Tugumalang.id – Pengerjaan mega proyek Pasar Among Tani Kota Batu sudah rampung 100 persen pada Mei 2023 ini. Dengan begitu, sebanyak 3.306 pedagang akan menempati kiosnya masing-masing maksimal pada Juni 2023 mendatang,
Pantauan tugumalang.id, kini lanskap bangunan baru pasar induk 3 lantai ini sudah bisa dilihat secara keseluruhan. Baik dari perwajahan depan maupun belakang, termasuk kios-kios berpintu rolling door juga sudah jadi. Begitu juga listrik dan air sudah mulai beroperasi.
Total ada sekitar 3.306 pedagang yang terhimpun akan menempati bangunan yang diklaim ramah lingkungan di atas lahan seluas 36 hektar tersebut. Tiap lantainya, akan ditempati sesuai jeniz zona dagangannya masing-masing.
Saat ini, bangunan pasar telah dilakukan proses serah terima tahap satu dari pihak kontraktor ke Kementerian PUPR dengan masa perawatan sampai September 2023 mendatang. Setelahnya, baru akan dilakukan serah terima kepada Pemkot Batu.
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu menegaskan dalam proses pemindahan pedagang dari tempat relokasi berjalan tertib, tanpa kericuhan. Sebab itu, semua masalah harus segera klir sebelum pemindahan.
Selama tahapan ini Khamim juga mewanti agar dinas terkait dalam hal ini Diskumdag Kota Batu melakukan pengelolaan pasar yang adil. Jangan sampai ada titipan oknum pedagang yang minta ini-itu. Apakagi sampai ada jual beli SK.
“Kami minta kepada Diskumdag agar optimal dalam mengelola koperasi pedagang agar dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, dalam hal kebersihan hingga sistem parkir juga harus jelas,” ungkap Khamim usai melakukan sidak di Pasar Induk Among Tani, Senin (22/5/2023).
Sementara, soal kesesuaian spesifikasi bangunan, menurut politisi PDI Perjuangan itu juga sejauh ini tidak ada ketimpangan. Mengingat ini adalah proyek proyek strategis nasional menggunakan dana APBN senilai Rp152 miliar.
Terpisah, Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono memastikan nantinya pemindahan pedagang dari tempat relokasi akan berjalan dengan dua tahapan.
Tahapan pertama, ada sebanyak 2.209 pedagang akan pindah lebih dulu karena telah mengantongi SK resmi. Sisanya, 1.097 yang merupakan pedagang PKL pagi akan dipindah dalam tempo sebulan berikutnya.
“Saya pastikan pedagang yang masuk nanti sesuai dengan data awal yang saya pegang, yakni 3.306 pedagang yang sah dan tidak ada lagi pedagang baru,” tegas Eko.
Nantinya, sistem pengelolaan pasar tradisional rasa modern ini masih akan menggunakan sistem Unit Pelaksana Teknis (UPT) karena sistem dan regulasi telah terbentuk sebelumnya. Apabila pengelolaan dengan sistem tersebut seiring waktu dirasa kurang mumpuni, maka Diskumdag akan segera melakukan peningkatan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
“Untuk retribusi pasar, belum tahu naik atau tidak. Yang pasti, untuk fasilitas kelistrikan dan lain-lain sebagainya di setiap lapak akan kami pasang saklar meteran listrik sehingga biayanya akan ditanggung oleh pedagang sendiri,” ujarnya.
Kini, banyak pihak berharap pasar induk ini nanti bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo mengingat ini adalah proyek strategis nasional.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko