Tugumalang.id – Makanan ultra proses (UPF) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Meski praktis dan lezat, tahukah Anda bahwa konsumsi berlebihan dapat membahayakan kesehatan?
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang apa itu makanan ultra-proses dan temukan cara efektif untuk menghindarinya demi hidup yang lebih sehat.
Jadi apa sih makanan ultra proses? Menurut artikel yang diunggah oleh PubMed Central dalam penelitian berjudul Ultra-processed foods: what they are and how to identify them, makanan ultra-proses adalah produk yang mengalami transformasi signifikan dari bentuk aslinya.
Baca Juga: Rahasia Sehat di Musim Hujan, Rekomendasi 10 Makanan Penambah Imunitas
Contohnya termasuk makanan ringan kemasan, sereal manis, daging olahan seperti sosis dan nugget, serta minuman bersoda. Sebagian besar makanan ini mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan segar, seperti sayur dan buah, yang penting bagi kesehatan.
Di indonesia, makanan ultra proses juga semakin populer. Banyak orang memilih mi instan, makanan beku, dan camilan berbumbu sebagai solusi makan cepat dan mudah. Namun, konsumsi yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Dokumen yang diunggah oleh Cambridge University Press berjudul Consumption of ultra-processed foods and health status: a systematic review and meta-analysis menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra proses dalam jumlah tinggi meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, serta penyakit jantung.
Baca Juga: 8 Tren Makanan dan Minuman yang Digemari Gen Z
Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar gula, lemak jenuh, dan natrium dalam makanan ini, yang dapat meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol.
Selain itu, zat aditif dalam makanan ultra-proses juga berpotensi mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan metabolisme. Efek ini sering kali tidak disadari karena dampaknya muncul secara perlahan.
Makanan ultra-proses begitu digemari karena sangat praktis, harga yang lebih terjangkau dibandingkan makanan segar, serta pemasaran yang sangat luas. Iklan produk ini sering kali menargetkan anak-anak dan remaja, membuat mereka terbiasa mengkonsumsinya sejak dini.
Selain itu, gaya hidup modern yang sibuk juga membuat banyak orang lebih memilih makanan instan daripada memasak sendiri. Hal ini menyebabkan makanan ultra-proses menjadi bagian besar dari pola makan sehari-hari.
Cara Menghindari Makanan Ultra Proses
Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari makanan ultra-proses, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsinya:
1. Baca Label Kemasan
Jika suatu produk mengandung banyak bahan yang sulit dikenali atau diucapkan, besar kemungkinan itu adalah makanan ultra-proses. Pilihlah produk dengan bahan yang lebih alami dan sedikit zat tambahan.
2. Pilih Makanan Segar
Mengonsumsi sayur, buah, daging tanpa pengawet, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengurangi risiko kesehatan akibat makanan ultra-proses. Cobalah untuk memasak sendiri di rumah dengan bahan alami.
3. Kurangi Konsumsi Makanan Kemasan
Makanan kemasan sering kali mengandung kadar gula dan garam tinggi yang dapat memicu berbagai penyakit. Gantilah dengan camilan sehat seperti kacang-kacangan atau buah potong.
4. Hindari Minuman Manis dan Bersoda
Minuman bersoda dan jus kemasan sering kali mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi. Sebagai alternatif, minumlah air putih atau infused water untuk tetap terhidrasi dengan sehat.
5. Jangan Tergiur Iklan
Banyak produk ultra-proses dikemas dengan label “sehat” atau “alami”, padahal tetap mengandung banyak zat aditif. Oleh karena itu, penting untuk tidak mudah terpengaruh oleh klaim pemasaran dan selalu mengecek kandungan gizi produk tersebut.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Muhammad Veri Adrianto Ivansa (Magang)
Editor: Herlianto. A