MALANG, tugumalang.id – Seorang anak bernama M Alfiansyah (11) telah kehilangan ayah dan ibunya dalam tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. Anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar kelas 5 itu kini dirawat sang paman yang tinggal di Keluharan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Dua Kapolres yakni Kombes Pol Budi Hermanto, Kapolresta Malang Kota dan AKBP Putu Kholis Aryana, Kapolres Malang mendatangi Alfiansyah. Mereka kemudian menyerahkan beasiswa dalam bentuk tabungan untuk keperluan pendidikan Alfiansyah hingga jenjang SMA.
“Alfian ini sekarang masih kelas 5 SD, kami memberikan bantuan kebutuhan pendidikan sampai lulus SMA dalam bentuk tabungan,” kata Budi, Senin (17/10/2022).
Dia juga menyebutkan akan turut mengawal cita cita Alfiansyah yang ternyata berkeinginan menjadi seorang polisi. Dia juga mengaku siap berupaya dan menjembatani terwujudnya cita cita itu.
“Mohon doanya, untuk sama sama mengawal agar cita cita Alfian ini bisa kesampaian menjadi anggota Polri,” ujarnya.
Sementara itu, Doni, paman Alfiansyah mengatakan bahwa memang anak tersebut ternyata punya cita cita menjadi polisi.
“Cita citanya itu dia ingin jadi polisi, tapi kan dia masih kecil. Saya tahunya ya setelah kejadian (tragedi Kanjuruhan). Saya tanya alasannya, jawabnya asyik,” jelasnya.
Namun dia mengaku akan mendukung dan mengarahkan apapun yang menjadi pilihan terbaik Alfiansyah kelak. Jika menjadi polisi pun dia akan tetap mendukung. Namun jika menjadi polisi, dia berharap Alfiansyah benar benar menjadi polisi yang baik.
“Kemarin sempat saya tanya lagi, masih tetap mau jadi polisi, iya katanya. Ya udah, tapi saya pesankan, pangkat boleh kayak Sambo, tapi kelakuan jangan,” tandasnya.
Sebagai informasi, Doni dan Alfiansyah juga merupakan saksi hidup tragedi Kanjuruhan. Mereka juga berada di tribun bersama ayah dan ibu Alfiansyah yang meninggal dalam peristiwa kelam itu.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko