MALANG – Pemkot Malang meresmikan program Si Melon Ijo (Sistem Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi Elpiji Tiga Kilo). Program ini sebagai bentuk pengawasan distribusi elpiji 3 kg agar merata dan tepat sasaran.
Nantinya, dari program ini diharapkan 20 agen yang membawahi total 601 pangkalan di Kota Malang bisa melakukan input ketersedian stok Elpiji. Artinya sistem pelaporannya bisa terawasi dan berujung pada sistem distribusi yang baik dan merata.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi mengatakan, selama ini pemantauan stok elpiji di Kota Malang masih belum berjalan maksimal secara periodik. Hanya saat-saat tertentu saja, stok elpiji ini dicek.
Dengan diluncurkannya Si Melon Ijo, harapan besarnya bisa meminimalisir adanya agen penjual nakal dalam mendistribusikan elpiji 3 kilogram ini. Gara-gara mereka, distribusi tidak merata. Padahal, elpiji 3 kg ini dibuat untuk menyasar rumah tangga miskin.
”Kadang sering kita lihat ada usaha yang tidak tergolong usaha mikro tapi beli elpiji 3 kg. Jadi memang harus diawasi ketat ya,” katanya.
Diah menambahkan, sosialisasi Program ini sudah dilakukan sejak 10 Mei 2021. Para agen sudah harus mulai membiasakan diri untuk melakukan input data perharinya.
”Ini inputnya lewat web simelonijo.co.id. Disana nanti sudah ada progra, input otomatis dari tiap agen dan pangkalan. Tinggal masukkan data stok. Nah dari situ bisa dipantau sebaran distribusinya,” pungkasnya.