MALANG, Tugumalang.id – Atlet Binaraga Kabupaten Malang kembali makan ayam tiren untuk memenuhi kebutuhan protein. Sebelumnya, mereka sempat makan ayam segar menggunakan uang pembinaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang.
Dana sebesar Rp1 juta untuk masing-masing atlet yang dicairkan pada Senin (5/5/2025) tersebut telah habis untuk memenuhi asupan gizi atlet. Dana tersebut hanya bisa memenuhi asupan gizi atlet selama kurang lebih satu minggu.
Baca Juga: Cerita Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Ayam Tiren Selama Sebulan
Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, mengatakan para atlet binaannya kini kembali makan tiren karena harus menjaga kondisi untuk berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.

“Porprov kurang dari 44 hari lagi. Asupan gizi atlet tidak bisa ditunda, sehingga mau tidak mau mereka terpaksa kembali makan ayam tiren,” ujar Indra, Sabtu (17/5/2025).
Ia menjelaskan, dalam satu hari setiap atlet bisa menghabiskan dana lebih dari Rp100 ribu untuk pemenuhan asupan gizi. Satu orang atlet bisa mengonsumsi dua kilogram dada ayam agar otot mereka terbentuk dengan sempurna.
Baca Juga: Minim Anggaran, Atlet Binaraga Kabupaten Malang Terpaksa Konsumsi Ayam Tiren
Indra menyebut, pihaknya juga mendapatkan bantuan ayam segar oleh seorang kepala desa di wilayah Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Bantuan tersebut juga telah habis dikonsumsi.
Makan ayam tiren merupakan solusi agar para atlet tetap bisa memenuhi kebutuhan protein dengan harga yang terjangkau. Sekarung ayam tiren bisa mereka peroleh dengan harga Rp100 ribu.
Meski tak semua ayam tiren yang dibeli bisa dimakan, mereka masih bisa mendapatkan daging dada ayam dengan harga yang jauh lebih murah daripada memberi dada ayam di pasaran. Agar baunya tak menyengat, mereka mencuci daging ayam dengan sabun cuci piringa.
“Idealnya, asupan gizi atlet binaraga dipenuhi dengan daging sapi. Tapi karena keterbatasan biaya, maka satu-satunya jalan adalah dengan memakan ayam tiren,” kata Indra.
Ia menyebut, para atlet sudah paham risiko makan ayam tiren baik dari segi kesehatan maupun hukum agama. Namun, tak ada pilihan lain karena Porprov IX Jatim 2025 sudah semakin dekat.
Indra mengatakan, harga suplemen bagi atlet binaraga bisa mencapai jutaan Rupiah. Saat ini, terdapat 12 atlet yang mempersiapkan diri untuk Porprov IX Jatim 2025.
Dana untuk membeli suplemen dan makanan bagi atlet selama ini menggunakan dana pribadi dan hasil dari menyewakan tempat latihan.
Cabor Binaraga Kabupaten Malang pun tidak punya bapak asuh yang bisa membantu mereka memenuhi kebutuhan.
Hingga saat ini, para atlet binaraga Kabupaten Malang belum bisa membeli keperluan pertandingan seperti kostum dan body color. Indra pun menyayangkan kurangnya perhatian dari Pemkab Malang, padahal para atlet bertanding dengan membawa nama Kabupaten malang.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A