Tugumalang.id – Tim Banggar DPRD Kota Batu menyepakati Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) perubahan APBD 2022 yang disodorkan Pemerintahan Kota (Pemkot) Batu. Persetujuan ini untuk mendorong realisasi target sasaran program prioritas yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batu 2017-2022.
Hasil pembahasan rancangan KUA PPAS perubahan APBD 2022 diproyeksikan ada defisit sebesar Rp238,88 miliar. Hal itu seiring dengan timpangnya neraca pendapatan daerah yang semula diproyeksi sebesar Rp955,5 miliar. Sementara, belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp1,19 miliar.
Dengan persetujuan ini, diharapkan ada penyesuaian asumsi dan proyeksi kebijakan anggaran, baik dari sisi pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyebutkan, dari sisi belanja daerah diproyeksi meningkat sebesar Rp54,79 miliar. Artinya, belanja daerah yang semula diproyeksi sebesar Rp1,13 triliun, nanti meningkat menjadi Rp1,19 trilun pada rancangan KUA PPAS perubahan APBD 2022.
“Belanja daerah meliputi belanja operasi yang diproyeksikan ada kenaikan Rp38,58 miliar. Dari Rp863,55 miliar pada APBD murni naik menjadi Rp902,14 miliar. Kemudian belanja modal, pada APBD murni sebesar Rp146,28 miliar diproyeksikan bertambah Rp10,08 miliar menjadi Rp156,37 miliar,” kata Dewanti, pada Minggu (4/9/2022).
Lebih lanjut, untuk anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang masuk dalam komponen belanja daerah juga ikut mengalami peningkatan. Pada APBD murni hasil pergeseran keenam, BTT yang dialokasikan Rp37,21 miliar diproyeksikan naik menjadi Rp43,05 miliar atau ada kenaikan sebesar Rp5,8 miliar.
Selanjutnya, belanja transfer juga diproyeksikan naik sebesar Rp2,09 miliar. Sementara pada APBD murni belanja transfer sebesar Rp92,54 miliar diproyeksikan naik menjadi Rp94,6 miliar.
”Pemkot Batu memaksimalkan belanja daerah untuk percepatan pembangunan infrastruktur dan penataan ruang perkotaan sehingga memenuhi target RPJMD 2017-2022 serta penuntasan kegiatan hasil usulan Musrenbang dan aspirasi langsung masyarakat bisa terlaksana,” papar Dewanti.
Sementara itu, dari sisi pendapatan daerah juga diproyeksi bertambah. Pada APBD murni, pendapatan daerah sebesar Rp940 miliar. Setelah dilakukan penyesuaian naik menjadi Rp955,5 miliar. Komponen pendapatan daerah meliputi PAD yang pada APBD murni sebesar Rp192,5 miliar. Setelah perubahaan diproyeksikan sebesar Rp201,77 miliar.
Kemudian pendapatan transfer pada APBD murni sebesar Rp732,29 miliar. Setelah pembahasan perubahan diproyeksikan sebesar Rp752,18 miliar. Selain itu, lain-lain pendapatan sah diproyeksikan Rp1,55 miliar dari sebelumnya Rp9,21 miliar pada APBD murni pergeseran keenam.
Dewanti juga menyampaikan pembiayaan dalam APBD 2022 berasal dari SiLPA APBD 2021 yang terkoreksi sebesar Rp243,3 miliar berdasarkan hasil audit BPK RI atas LKPJ APBD 2021. Pengeluaran pembiayaan APBD 2022 Kota Batu difokuskan pada penyertaan modal daerah sebesar Rp4,46 miliar melalui Perumdam Among Tirto.
“SiLPA juga digunakan untuk menutup celah defisit postur anggaran APBD 2022 yang diproyeksikan senilai Rp238,88 miliar. Sehingga diperkirakan pula SiLPA APBD 2022 Rp0 atau imbang,” pungkas Dewanti.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti