Kota Batu, tugumalang.id – Stadion Gelora Brantas menjadi stadion legendaris di Kota Batu, Jawa Timur yang sudah ada sejak 1984. Stadion itu menjadi saksi perjalanan Persikoba, klub kebanggaan Arek Batu yang memang sekarang masih berkutat di Liga 3. Rencananya, stadion itu akan dipugar pada 2025 mendatang.

Sebelumnya, rencana renovasi stadion yang kini digunakan sebagai tempat relokasi sementara bagi pedagang Pasar Induk Among Tani itu dikagetkan dengan usulan dari Dishub Kota Batu agar stadion itu dialihfungsikan menjadi tempat parkir terpusat.
Terlepas dari hal itu, banyak masyarakat yang ingin tahu perkembangan rencana renovasi. Pasalnya pada 2022 lalu, Pemkot Batu telah memilih desain terbaik dari hasil sayembara semasa kepemimpinan Dewanti Rumpoko.
Desain stadion dengan wajah dan fungsi baru itu bahkan mengusung konsep tema Function, Facade Fun, & Feasible. Diharapkan, selain menjadi tempat sepak bola, stadion juga bisa dimanfaatkan cabor lain hingga menjadi pusat olahraga dengan wajah yang lebih modern dan representatif.

Lalu, sudah sampai tahap mana rencana renovasi Stadion Gelora Brantas tersebut? Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu, Bangun Yulianto mengamini jika prosesnya sudah memasuki tahap pengerjaan DED dengan anggaran Rp 900 juta di 2023.
Bahkan, pemenang tender pengerjaan DED ini kata Bangun sudah didapatkan dengan target rampung 5 bulan ke depan. Namun, dia menegaskan untuk pembangunan fisik diperkirakan baru bisa terealisasi pada 2025 mendatang.
“Untuk tahun ini full garap DED saja. Kalau melihat dari desain pemenang sayembara itu diperkirakan butuh anggaran besar mencapai Rp 100 miliar lebih,” ungkap Bangun pada tugumalang.id, Kamis (20/7/2023).
Bangun menambahkan dalam penyusunan DED itu tetap melibatkan saran dan masukan dari Askot PSSI Kota Batu. Lebih lanjut, setelah proses DED selesai, maka akan diketahui kebutuhan anggaran pembangunannya secara rinci.
Menurut Bangun, janji pemerintah membangun stadion ini pasca digunakan untuk tempat relokasi masih terus diwujudkan. Sepanjang, kata Bangun, tidak mengganggu sektor-sektor prioritas yang lain.
“Hanya saja, komitmen dari awal sudah begitu. Tapi misal ada kebijakan lain, ya mungkin harus ditunda dulu. Apalagi, kebutuhan anggarannya ini sangat besar ya, jadi lihat postur APBD-nya dulu, mampu apa tidak,” timpalnya.
“Jadi kalau di 2024 rasanya gak mungkin terealisasi. Mungkin baru bisa tahun 2025,” imbuhnya.
Bangun menegaskan jika nantinya stadion ini tidak akan dibangun dengan standar FIFA. Mengingat keterbatasan lahan yang ada. Jadi, stadion hanya akan dibangun berdasarkan standar nasional yang inklusif.
Artinya, stadion juga memiliki façade yang atraktif, dapat menjadi destinasi sport tourism yang ramah untuk semua kalangan, serta memenuhi kinerja sebagai fasilitas olahraga yang layak.
”Pada intinya, kami ingin Kota Batu punya lapangan berstandar nasional. Apalagi sesuai keinginan dari Wali Kota itu kan sekarang ingin Kota Batu juga mengembangkan sport tourism ya. Jadi, daripada hanya sekedar dibenahi, mending direnovasi sekaligus biar jadi sport center,” tukasnya.
Seperti diketahui, Stadion Gelora Brantas ini sudah ada sejak Kota Batu masih menjadi bagian dari Kabupaten Malang. Tempat ini menjadi saksi pertumbuhan sepak bola di Kota Batu dengan kapasitas tribun sekira 10 ribu penonton.
Seiring waktu, popularitas stadion ini mulai luntur dan ditinggalkan sehingga membuat kondisi stadion rusuh tak terawat. Selain fasilitas olahraga, nanti juga dibangun kantor bersama bagi cabor-cabor lain di bawah naungan KONI Kota Batu.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Nurochman berharap stadion yang menjadi saksi tumbuh kembangnya sepak bola dan olahraga warga Kota Batu itu bisa dirombak total. Malah dia berharap agar pembangunannya segera direalisasikan pasca pindahnya pedagang.

Jika dilakukan revitalisasi menyeluruh, maka stadion ini tidak hanya menjadi ajang olahraga sepak bola saja, tapi juga bisa dimanfaatkan cabor lainnya. Bisa juga ditambahkan fasilitas sirkuit BMX mengingat prestasi atletnya yang moncer.
”Bukankah lebih baik agar Kota Batu punya pusat olahraga (sport center). Jangan tanggung-tanggung nanti kalau membangun Stadion, apalagi ini sarana olahraga paling digemari masyarakat,” tuturnya.
Nurochman menambahkan nantinya konsep sport tourism patut diadopsi untuk meningkatkan potensi wisata di Kota Batu. Ia mengusulkan jika Stadion Gelora Brantas layak menjadi pembangunan yang diprioritaskan pada 2023 ini.
Politisi PKB ini menegaskan jika renovasi stadion merupakan usulan yang tepat daripada dijadikan tempat parkir. Dengan menjadi sport center baru, otomatis kepadatan di Alun-Alun Kota Batu akan terpecah.
“Ini kan sudah berjalan, desain sudah ada. DED juga sedang disusun. Lah kok ujug-ujug ada usulan untuk fungsi lain. Saya kira disinilah perlunya master plan sehingga ke depan rencana ini tidak mudah berubah karena intervensi tertentu,” ujarnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko