Tugumalang.id – UMKM asal Kota Malang, Jawa Timur, yang menjual produk-produk kerajinan atau craft mengandalkan media sosial (medsos) seperti Instagram dan Facebook untuk pemasaran. Melalui medsos, mereka bisa mengenalkan produk-produk hingga ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
Maya Wima Linasti, pemilik UMKM Diajeng Maya, mengatakan bahwa antusiasme warga Malang masih kurang untuk membeli produk-produk kerajinan. Hingga saat ini, pelanggannya masih banyak berasal dari luar kota.
“Kalau di Malang antusiasme masih ke kuliner. Kalau ke kerajinan masih kurang. Kebanyakan yang beli produk saya berasal dari luar kota,” ujar Maya saat ditemui di galeri Diajeng Maya di Kota Malang, Jumat (9/6/2023).
Diajeng Maya merupakan UMKM yang memproduksi aneka kerajinan lukis, seperti gelas lukis, tas lukis, hingga hijab lukis. Semua produknya dilukis dengan menggunakan tangan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan memiliki harga yang tinggi hingga jutaan Rupiah.
“Kalau lukis kan mahal ya, jadi pasar saya menengah ke atas,” ujar Maya.
Menurut Maya, produknya tak hanya diminati oleh orang Indonesia, tetapi juga orang luar negeri. Melalui Instagram, ia bisa mendapatkan pesanan dari Amerika Serikat. “Instagram itu yang paling ramai (pesanan masuk). Saya sering kirim produk ke Seattle dan California,” kata Maya.
Baca Juga: Silaturahmi dengan Pelaku UMKM Kaus Organik Berbahan Bambu, Asli Malang
Hal senada juga disampaikan oleh Tiwuk Purwati, pemilik Omah Quilting Malang. Peminat produk seni quilting di Malang masih belum banyak. Menurut Tiwuk, pelanggannya kebanyakan berasal dari luar Malang.
“Sedikit banyak (ada yang pesan) melalui Instagram. Kebanyakan dari luar kota yang kasih komentar dan interest,” ujar Tiwuk saat ditemui belum lama ini.
Untuk pembayaran dari pelanggan yang berasal dari luar kota, baik Maya maupun Tiwuk menerima transfer dan Qris yang disediakan oleh Bank BRI. Untuk mengecek apakah dana sudah masuk atau belum, biasanya mereka menggunakan aplikasi Brimo.
“Pembayaran biasanya lewat transfer, kadang pakai Qris juga. Kalau ada tamu yang ke sini, mereka ada yang pakai kartu juga, digesek pakai EDC (electronic data capture). Tapi kebanyakan sih pakai Qris sekarang,” pungkas Maya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A