BATU – Angka kecelakaan lalu lintas di Kota Batu, Jawa Timur tercatat mengalami kenaikan pada 2022. Peningkatannya bahkan mencapai 49 persen atau 193 kasus hingga kurun September 2022 ini. Di antaranya akibat kasus itu 33 orang meninggal, 1 luka berat dan 234 orang luka ringan dengan kerugian material total Rp357 juta.
Berbanding terbalik pada 2021 yang justru nihil kasus kecelakaan. Jika merunut pada data 2020, total ada 129 kasus kecelakaan, 14 meninggal dunia, 6 luka berat, 159 luka ringan dan kerugian material Rp359,3 juta.
Melihat catatan tersebut, Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin berharap agar masyarakat kembali meningkatkan kedisiplinan lalu lintas. Dari hasil survei Satlantas Polres Batu, kecelakaan yang terjadi juga bermula dari ketidaktaan lalu lintas.
”Ada 7 pelanggaran yang mendominasi. Mulai karena tidak memakai helm, boncengan tiga orang, melanggar arus, berkendara dalam pengaruh alkohol hingga tidak memakai sabuk pengaman,” ungkap Oskar usai sosialisasi Operasi Zebra Semeru 2022, Kamis, (29/9/2022).
Berdasar data Satlantas Polres Batu tercatat 28.558 pelanggaran sepanjang 1 Januari hingga 28 September 2022. Rinciannya penindakan tilang sebanyak 3.510 dan 25.048 teguran.
Sementara, sepanjang 1 Januari hingga 28 September 2021 tercatat sebanyak 22.266 pelanggaran. Rinciannya penindakan tilang sebanyak 10.890 dan teguran 11.376 pelanggaran.
Sebab itu, selama dua pekan kedepan, mulai 3 hingga 16 Oktober 2022 mendatang, Polres Batu akan menggelar Operasi Zebra Semeru 2022. Dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan bermasyarakat dalam berlalu lintas.
“Kami harap masyarakat bisa lebih disiplin lagi demi keselamatan diri sendiri. Nanti dalam Ops Zebra ini kita tetap mengedepankan penindakan secara humanis dan persuasif,” tandasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A