BATU, Tugumalang – Angka kejadian bencana di Kota Batu mencapai angka tertingginya selama 2022. BPBD Kota Batu mencatat hingga 203 kejadian. Angka ini tercatat paling tinggi selama kurun 4 tahun terakhir.
Sebelumnya, sepanjang tahun 2021 saja di Kota Batu ada terjadi 154 bencana. Terdapat peningkatan selama 4 tahun terakhir. Tahun 2018 ada 95 kejadian bencana. Lalu, meningkat jadi 98 bencana di tahun 2019 dan 114 bencana di tahun 2020.
Jika merunut data dari BPBD Kota Batu, jenis bencana paling mendominasi di daerah yang berada di dataran tinggi ini adalah tanah longsor. Tercatat sudah ada 107 kejadian.
Lainnya, didominasi banjir 27 kejadian, Angin kencang/Cuaca Ekstrem 22 kejadian, tanah ambles 2 kejadian hingga gerakan tanah 2 kejadian. Selain itu, juga tercatat kejadian Pohon tumbang 16 kejadian, kebakaran 11.dan lain-lain.
Statistik ini membuktikan Kota Batu sudah harus mulai mengaktifkan kewaspadaan dan mitigasi pencegahan. Sehingga bencana yang menimbulkan kerusakan apalagi memakan korban jiwa bisa ditekan.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu sendiri sudah dari merekomendasikan berbagai langkah mitigasi pencegahan agar potensi bencana di masa depan bisa diminimalisir.
Mitigasi pencegahan ini perlu mengingat prediksi cuaca ekstrem saat musim penghujan dari tahun ke tahun semakin meningkat. ”Rata-rata kejadian yang terjadi saat intensitas hujan meningkat,” terang Agung, Kamis (5/1/2023).
Rata-rata, kejadian bencana juga terjadi di wilayah Kecamatan Bumiaji. Di Bumiaji sendiri memang menjadi kawasan perbukitan yang tanahnya banyak dimanfaatkan warganya untuk bertani.
Selain itu, juga dipengaruhi faktor topografi kawasan yang didominasi kontur alam lereng dan tebing. Kontur topografi alam dan kerapatan vegetasi di sana membuat bencana tanah longsor rawan terjadi.
Adapun, sejumlah titik rawan longsor ada di 7 titik. Mulai Desa Gunungsari, Sumberbrantas, Giripurno dan Kelurahan Songgokerto di Kecamatan Batu.
Pemerintah Kota Batu sendiri sebenarnya juga sudah mencanangkan masa Siaga Darurat Bencana. Apalagi, melihat kilas balik pada akhir 2021 lalu, di wilayah Bumiaji juga dilanda banjir bandang.
Sejauh ini, pihaknya hanya bisa melakukan antisipasi pencegahan timbulnya korban akibat peristiwa bencana alam tanah longsor, tahun ini pihaknya bakal melakukan penambahan dua alat early wearing system (EWS) baru.
“Saat ini Kota Batu sudah punya 10 EWS yang terpasang di titik-titik rawan tanah longsor Kota Batu. Lima EWS terpasang pada tahun 2020 dan lima EWS dipasang tahun 2021. Nanti yang baru akan dipasang di Dusun Claket, Desa Gunungsari dan Desa Sumberejo,” tandasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko