MALANG, Tugumalang.id – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang di tahun 2025 tak luput dari dampak efisiensi. Pos belanja untuk perjalanan dinas pun terpangkas hingga 50 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto menyebut anggaran awal untuk perjalanan dinas di tahun 2025 mencapai Rp130 miliar.
\Anggaran tersebut kemudian dipangkas untuk efisiensi dan saat ini hanya berjumlah Rp65 miliar.
Baca Juga: Ini Langkah Disdik Kabupaten Malang Terkait Ribuan Anak Putus Sekolah di Wilayahnya
“Untuk perjalanan dinas sudah kami efisienkan semuanya, tanpa terkecuali,” ujarnya saat ditemui wartawan Tugu Malang ID, belum lama ini.
Prioritas penggunaan anggaran perjalanan dinas akan diputuskan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurut Tomie, mereka yang lebih tahu bagaimana menggunakan anggaran dengan lebih efisien.
“Tentunya yang diprioritaskan harus menunjang kinerja mereka,” kata Tomie.
Ia mencontohkan penghematan anggaran ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti Zoom. Melalui penggunaan teknologi, perangkat daerah tidak perlu melakukan perjalanan ke luar kota.
Baca Juga: Siswa Terlalu Sedikit, 26 SD Negeri di Kabupaten Malang Akan Dimerger
“Misalnya dulu setahun 20 kali ke Jakarta, tahun ini harus dikurangi perjalanan dinas ke Jakarta. Cukup perjalanan dinas dalan daerah saja untuk monitoring potensi Kabupaten Malang,” kata Tomie.
Selain efisiensi di pos belanja perjalanan dinas, Pemkab Malang juga melakukan pengurangan belanja kegiatan serimonial, kajian, publikasi, studi banding, percetakan, seminar, dan alat tulis kantor.
Dari total APBD sejumlah Rp4,9 triliun, Pemkab Malang mencoba melakukan efisiensi hingga Rp110 miliar. Efisiensi ini tak termasuk dana transfer yang dicadangkan oleh Pemerintah Pusat sejumlah Rp44 miliar.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A