MALANG, Tugumalang.id–Anak korban bunuh diri sekeluarga di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, bernama K (12) mendapatkan trauma healing. Tim trauma healing itu dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang, dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang.
Pendampingan trauma healing ini mulai dilakukan pada Rabu (13/12/2023) atau sehari setelah K kehilangan ayah, ibu, dan saudara kembarnya pada Selasa (12/12/2023). Ini bertujuan memulikan kondisi psikologis K usai peristiwa bunuh diri yang dilakukan seluruh keluarganya.
Tim juga memberikan motivasi moral kepada K agar dapat melanjutkan pendidikan dan meraih cita-citanya. Pendampingan rencananya akan dilakukan secara berkala hingga kondisi psikologi K benar-benar pulih sesuai dengan diagnosa psikolog.
Baca Juga: Bunuh Diri Keluarga Pakis Disebabkan Faktor Ekonomi
“Kondisi (K) butuh pendampingan sementara. Trauma healing-nya didampingi DP3A Kabupaten Malang. Berapa lamanya tergantung diagnosa psikolog, nanti bisa empat sampai lima kali pertemuan,” beber Bupati Malang, Sanusi usai melakukan takziah di rumah nenek K yang berlokasi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (15/12/2023).

Kepala DP3A Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo menambahkan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi). Saat ini K masih dalam kondisi terpukul dan sesekali menangis.
Baca Juga: Keluarga yang Tewas di Pakis Dikenal Rajin Beribadah dan Berbaur dengan Warga
“Walaupun terpukul, K sangat terlihat menguatkan diri. Saat tamu dan pelayat bertanya kepadanya terkait kejadian tersebut, ia terlihat bisa menanggapi dan menjawab pertanyaan dengan cukup baik,” kata Arbani.
Ia mengatakan bahwa pendampingan terhadap anggota keluarga lainnya juga telah dilakukan. Sekitar tujuh hari setelah kejadian, pihaknya akan melakukan asesmen untuk melihat dampak dari kejadian tersebut.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko